REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) menjuarai kompetisi ilmiah Interfaculty of Medicine Sienctific Competition (Intermedisco). Tim UGM mampu jadi juara satu kategori video edukasi dalam lomba yang digelar Fakultas Kodekteran Universitas Islam Indonesia (UII), 20-23 Juli 2017.
Terdapat 50 tim yang berkompetisi dalam lima kategori lomba seperti video edukasi, poster publik, poster ilmiah, esai ilmiah dan literatur review. Tim UGM beranggotakan Anissa Nurul Pratiwi Sudarmadi, Aulia Sigra Galayudha, dan Rahmat Aldhi mengajukan video berjudul Kenali Gejala Lupus dengan OKE-PLUS.
Anissa Nurul Pratiwi menekankan, lupus memiliki perjalanan penyakit yang beragam, sehingga gejala yang muncul pertama kali dapat berbeda dari satu pasien ke pasien lain. Ia mengingatkan, gejala bisa ringan seperti persendian, atau berat yang libatkan organ vital seperti gangguan kesadaran dan gagal jantung. "Oleh sebab itu, penting mengenal sejak dini gejala penyakit lupus," kata Anissa, Jumat (28/7).
Lewat slogan OKE-PLUS, mereka mengenalkan deteksi gejala lupus yang sering muncul. OKE-PLUS sendiri singkatan dari Otot dan sendi nyeri, Kedua pipi memerah dan ruam, Penurunan berat badan dan nafsu makan, Lebam pada kaki dan kelenjar getah bening, Urung ke luar rumah karena bercak merah, dan Sering mengeluh sariawan dan mual.
Ia menambahkan, penyakit ini banyak ditemukan pada wanita usia reproduktif, 9-14 kali dibandingkan laki-laki. Prevalensi lupus dunia berkisar 2/2000 penduduk. Untuk Indonesia, belum ditemui angka pasti, tapi dari RSU Dr Soetomo mencatat angka kejadian lupus dengan penderita baru terdiagnosis 40 kasus per-bulan.
"Lupus dikenal dengan penyakit 1.000 wajah karena antara pasien lupus yang satu dengan pasien lupus yang lain mengalami keluhan yang berbeda-beda, lantaran menyerang bagian tubuh yang berbeda," kata Anissa.