Selasa 19 Sep 2017 00:55 WIB

Usai Cassini 'Hancur', Eksplorasi NASA Beralih ke Jupiter

Rep: Nora Azizah/ Red: Dwi Murdaningsih
Misi Juno di Jupiter
Foto: NASA
Misi Juno di Jupiter

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wahana Cassini yang mengeksplorasi Planet Saturnus mati pada Jumat (15/9) lalu. Kini, Badan Antariksa AS (NASA) mulai beralih ke planet Jupiter. 'Tragedi' Cassini mengakhiri 13 tahun eksplorasi dan revolusi bagi para peneliti mengenai sistem Saturnus dan kemampuannya berevolusi. Cassini hancur 'bunuh diri' tenggelam dalam atmosfer Saturnus.

Dilansir melalui Space.com, tim NASA masih memiliki penyelidikan untuk planet raksasa lainnya. Pesawat ruang angkasa bernama Juno selama ini sudah mengorbit pada Jupiter sejak musim panas lalu.

Sekitar dua misi Jupiter lain dijadwalkan meluncur lima tahun mendatang. Pesawat Clipper NASA akan mempelajari peluang kehidupan di Jovian Europa. Tidak hanya itu, Badan Antariksa Eropa (ESA) Jupiter Icy Moons Explorer (JUICE) juga akan melakukan penyelidikan planet raksasa. Rencananya eksplorasi tersebut akan dilakukan pada tiga dari empat bulan terbesar yang ada di Europa. Misi Juno tersebut menghabiskan biaya sekitar 1,1 miliar dolar AS. Juno diluncurkan pada Agustus 2011 lalu, dan sudah memasuki orbit Jupiter sejak 4 Juli 2016.

Orbit Juno berada di jalur 53-earth-day-elell dengan bentuk elips. Hal tersebut membuat Juno berada hanya beberapa ribu mil dari puncak awan Jupiter. Rencana awal, Juno akan beralih ke orbit Bumi pada Oktober tahun lalu. Namun masalah katup mesin menjadi kandala pada saat itu. Selama melewati orbit tersebut, Juno mengumpulkan banyak data mengenai struktur dan komposisi atmosfer Jupiter serta gravitasi dan medan magnet. Informasi tersebut seharusnya bisa mengungkap banyak hal, termasuk evolusi planet.

Juno juga dibekali JunoCam, yakni kamera yang bisa mengambil gambar spektakuler. NASA mengimbau masyarakat dunia untuk melihat foto tersebut tanpa filter pada laman missionjuno.swri.edu. Saat ini Juno terjadwal untuk terus beroperasi hingga Juli tahun depan. Meski demikian NASA tidak bisa memastikan jadwal pasti. Jadwal Juno bisa saja lebih panjang dari yang sudah ditetapkan. Apabila usia Juno bisa cukup panjang, maka misi NASA selanjutnya untuk Jupiter bisa diluncurkan juga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement