Ahad 14 Jan 2018 05:40 WIB

Panas di Australia, Ratusan Kelelawar Jatuh dari Pohon

Rep: Rossi Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Panas di Australia, Ratusan Kelelawar Jatuh dari Pohon
Foto: Sciencealert
Panas di Australia, Ratusan Kelelawar Jatuh dari Pohon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah beberapa pekan terjadi cuaca yang berbeda. Di Amerika Utara, orang-orang Kanada menggigil karena suhu beku. Sementara di Australia, di mana sekarang musim panas, panasnya dianggap begitu menyengat.

Di Sydney, suhu mencapai 47,2 derajat Celcius (117 derajat Fahrenheit), terpanas sejak 1939. Panas yang terjadi, efek samping dari perubahan iklim, telah membuat hidup menjadi sulit bagi manusia, dan infrastruktur negara.

Hal ini juga hampir tak tertahankan untuk beberapa hewan. Ratusan kelelawar meninggal karena mereka tidak memiliki cukup penutup untuk melindungi diri dari panas. Penyelamat hewan di Sydney menggambarkan adegan memilukan dari belasan bayi kelelawar yang mati tertumpuk di tanah.

Saat kelelawar dewasa mencari keteduhan di dekat sungai kecil, bayi-bayi dibiarkan menggantung di pepohonan tanpa sarana untuk bertahan dalam panas, menurut sebuah organisasi amal di pinggiran Sydney, Campbelltown, yang merupakan rumah bagi koloni rubah terbang.

Banyak yang ditemukan berserakan di tanah. Yang lain meninggal sebelum mereka menurunkannya. "Sungguh luar biasa, saya melihat banyak kelelawar mati di tanah dan yang lainnya dekat dengan tanah dan sekarat. Saya belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya," kata relawan Cate Ryan kepada The Guardian, dilansir dari laman Science Alert.

Rubah terbang telah disesuaikan dengan iklim hangat Australia, namun kelelawar pemakan buah ini tidak dapat mengatur suhu tubuh mereka saat suhu luar naik di atas 40 derajat Celsius (104 derajat Fahrenheit). Binatang muda sangat rentan, kata Ryan kepada Camden-Narellan Advertiser.

Di samping itu, gelombang panas menghasilkan 10 persen lebih banyak panggilan untuk ambulans, dan 10 persen lebih banyak kematian, kata pakar lokal. Polisi di Victoria, di pantai tenggara Australia, memperingatkan para pengemudi pekan lalu bentangan jalan bebas hambatan enam mil di bagian tengah negara telah mencair.

Juru bicara VicRoads, yang mengelola sistem jalan Victoria, mengatakan kepada Australian Broadcasting Corp. bahwa cuaca panas menyebabkan aspal menjadi lunak dan lengket.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement