Jumat 19 Jan 2018 21:17 WIB

NASA Uji Sistem Nuklir Dukung Energi Astronot di Mars

Mars adalah lingkungan yang sangat sulit untuk sistem energi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Winda Destiana Putri
Mars
Foto: NASA
Mars

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tes awal yang dilakukan di Nevada mengenai sistem tenaga nuklir compact, yang dirancang untuk mempertahankan misi kemanusiaan NASA di permukaan Mars berhasil dilakukan. National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan Departemen Energi AS, merinci pembagian pengembangan sistem nuklir di bawah proyek Kilopower NASA, pada Kamis (18/1), dilansir laman Dailymail.

"Kami menginginkan sumber daya yang dapat menangani lingkungan yang ekstrim," kata teknolog utama NASA untuk penyimpanan daya dan energi, Lee Mason.

Lee mengatakan, kilopower akan membuka penjelajahan secara penuh ke permukaan Mars, termasuk di lintang utara Mars, tempat air berada.

"Di Bulan, Kilopower dapat digunakan untuk membantu mencari sumber daya di kawah yang permanen," tambah Lee.

Uji coba sistem tenaga nuklir tersebut telah berlangsung selama berbulan-bulan sejak November, di Pusat Keamanan Nasional Nevada. Dimana, energi tersebut akan digunakan untuk menunjang misi manusia dan robot masa depan di luar angkasa, di permukaan Mars, di bulan maupun tata surya lainnya.

Terdapat rintangan utama untuk setiap misi luar angkasa yang panjang di permukaan planet atau bulan sebelumnya, dimana enam penjelajahan NASA ke bulan sejak 1969 hingga 1972, mendapat banyak rintangan. Diantaranya, penjelajahan sebelumnya memiliki sumber daya yang cukup kuat dalam memenuhi berbagai kebutuhan energi untuk mempertahankan misi tersebut, namun energinya kecil dan cukup beresiko untuk memungkinkan transportasi melalui ruang angkasa.

"Mars adalah lingkungan yang sangat sulit untuk sistem energi, dengan memperoleh sinar matahari yang kurang dari Bumi dan bulan, suhu malam hari yang sangat dingin, badai debu yang sangat menarik namun bisa bertahan hingga beberapa minggu atau bulan yang dapat melanda seluruh kawasan planet tersebut," kata administrator dari Direktorat Misi Teknologi Ruang Angkasa NASA, Steve Jurczyk.

"Jadi, ukuran dan kekokohan Kilopower Compact memungkinkan kami mengirimkan beberapa unit pendarat ke permukaan, yang menyediakan puluhan kilowatt tenaga," tambah Jurczyk.

Perancang reaktor utama di Laboratorium Nasional Los Alamos, Dave Poston mengatakan, pengujian yang telah selesai dilakukan pada komponen sistem yang dijuluki dengan KRUSTY, sukses dan berjalan dengan lancar. Sementara, uji coba dengan kekuatan penuh akan dilakukan dipertengahan atau akhir Maret, sedikit lebih lambat dari yang direncanakan semula.

Presiden Donald Trump pada Desember menandatangani sebuah perintah yang dimaksudkan untuk membuka jalan untuk dilakukannya kembali misi ke bulan, dengan tujuan melanjutkan misi ke Mars. NASA mengatakan, sistem baru tersebut berpotensi memasok tenaga awak manusia di permukaan Mars, yang nantinya memberi energi pada awak dan menjalankan peralatan pengolahan, untuk mengubah sumber daya seperti es yang ada di planet tersebut menjadi oksigen, air atau menjadi bahan bakar. Sistem tenaga prototipe NASA menggunakan inti reaktor uranium-235, yang digambarkan kira-kira seukuran gulungan handuk kertas.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya