Rabu 07 Mar 2018 09:33 WIB

Stratolaunch Lakukan Uji Coba Terakhir

Pesawat mencapai kecepatan tertinggi sekitar 46 mph.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Winda Destiana Putri
Stratolaunch
Foto: Space
Stratolaunch

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah proyek dari Paul G. allen, Stratolaunch, yakni membangun pesawat besar yang bisa meluncurkan pesawat antariksa, telah berhasil menorehkan sejarah lain. Pesawat ini telah diuji selama akhir pekan lalu.

Pesawat ini dirancang untuk mengangkat muatan lebih dari 500 ribu pon ke orbit bumi bagian bawah. Pesawat ini menggunakan landasan pacu reguler dan bukan peluncuran roket fixed- and weather yang biasanya digunakan oleh SpaceX dan lainnya.

Proyek yang bukan usaha kecil ini tentu tidak menghasilkan sesuatu yang kecil. Dengan ketinggian 50 kaki dan panjang 238 kaki, Stratolaunch memiliki desain badan pesawat ganda yang tidak biasa. Sisi kanan didedikasikan untuk awak pesawat.

 

Sedangkan di sisi kiri tersimpan sistem data penerbangan. Keduanya tergabung dengan bagian tengah yang telah diperkuat, yang berfungsi tidak hanya untuk menyediakan lift tapi juga memungkinkan untuk penambahan muatan pada sisi tengah pesawat.

Stratolaunch pertama kali memulai uji coba taksi pada bulan Desember 2017, memamerkan kemudi roda gigi pesawat terbang, sistem rem, teknologi anti selip, dan banyak lagi. Namun, itu semua di uji pada kecepatan rendah. Di saat itu dalam kondisi kesemua mesin turbofan Pratt dan Whitney di aktifkan, pesawat hanya mencapai 28 mil per jam.

Seperti dilansir dari laman Slashgear, tes terakhir pesawat ini berlang sung di Mojave Air & Space Port di California, lengkap dengan perlengkapan penerbangannya. Selama dua hari pengujian pesawat itu mengayuh uapnya sendiri ke atas dan ke bawah landasan pacu. Perusahaan itu mengungkapkan bahwa pesawat mencapai kecepatan tertinggi sekitar 46 mph.

Walaupun Stratolaunch mungkin telah mengikuti tes terakhirnya, namun pesawat yang luas ini belum benar-benar uji lepas landas dan terbang. Pesawat ini memiliki efek knock-on yang cukup menarik jika di kaitkan dengan sejarah penerbangan.

Lebar sayap Stratolaunch 385 kaki akan menjadikannya pesawat terluas di dunia. Meski untuk saat ini pesawat dengan jarak sayap terpanjang tetap dipegang oleh Hercules Hughes H-4, yang lebih dikenal dengan Spruce Goose.

Sementara itu, perusahaan menuturkan bahwa Stratolaunch sedang pada tahap penyempurnaan yang diperkirakan akan selesai pada akhir dekade ini. Nantinya lebar sayapnya akan dibuat lebih panjang bahkan lebih dari lapangan sepak bola Amerika. Tentu hal ini tidak hanya menjadi pemecah rekor namun memungkinkan untuk mulai mengangkat muatan ke orbit bumi bagian bawah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement