Sabtu 24 Mar 2018 09:20 WIB

54 Tangan Manusia Ditemukan di Siberia

Objek biologis (tangan) yang ditemukan bukan berasal dari kriminal.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Winda Destiana Putri
Pergelangan tangan di Siberia.
Foto: Sciencealert
Pergelangan tangan di Siberia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang nelayan di Siberia membuat penemuan mengerikan saat berjalan di sepanjang bantaran sungai minggu lalu. Ia menemukan sebuah tas berisi 27 pasang tangan manusia, terpotong di pergelangan tangan.

Tapi menurut pemerintah Rusia, ini bukan hasil kerja pembunuh yang terobsesi dengan tangan, tapi laboratorium forensik, yang secara tidak benar membuang biowastenya.

Menurut The Siberian Times, nelayan tersebut awalnya hanya melihat satu tangan. Ia mengintip dari salju saat ia berjalan di tepi Sungai Amur di kota Khabarovsk di Rusia bagian tenggara.

Penemuan itu membawa nelayan tersebut ke tas terdekat, yang juga berisi perban medis dan penutup sepatu plastik yang biasa digunakan di fasilitas bersih seperti laboratorium dan rumah sakit.

Awalnya, asal usul 54 orang tersebut tidak diketahui, namun Komite Investigasi Federasi Rusia bertindak dengan cepat, dan menentukan asal mereka adalah laboratorium forensik berbasis Khabarovsk.

"Objek biologis (tangan) yang ditemukan bukan berasal dari kriminal, namun dibuang dengan cara yang tidak diatur oleh undang-undang," tulis Panitia dalam sebuah tulisan di Telegram Messenger di Rusia seperti dilansir dari laman Science Alert.

Tidak diketahui mengapa laboratorium memotong tangan. Kadang-kadang tangan dan kaki adalah satu-satunya bagian dari almarhum yang ditemukan. Walaupun kuantitas di tas membuat penjelasan itu tampaknya tidak mungkin terjadi.

Penghapusan mungkin juga untuk tujuan identifikasi, praktik yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Secara kontroversial, pada tahun 1989 seorang koroner Inggris memotong tangan 25 korban bencana untuk mencatat sidik jari. Namun, keadaannya ekstrem, dan keputusan tersebut membuat kemarahan yang signifikan. Selain itu, sidik jari pasti bisa diambil dan disimpan tanpa harus dipenggal dari tubuh.

Pihak berwenang Rusia sedang melakukan penyelidikan atas insiden tersebut untuk mengetahui semua kejadian. Mereka hanya bisa mendapatkan satu set cetakan dari tangan, tapi lab itu sendiri kemungkinan akan menghasilkan lebih banyak informasi.

"Berdasarkan hasil audit, penilaian hukum akan dilakukan atas tindakan pejabat lembaga medis forensik di kota Khabarovsk yang bertanggung jawab atas pembuangan benda-benda biologis ini," tulis Panitia Investigasi .

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement