REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin memperingatkan masyarakat agar mewaspadai efek gabungan gelombang tinggi dengan pasang maksimum saat gerhana bulan atau purnama. Pada Sabtu (28/7) dini hari, sekitar pukul 02.30 WIB sampai sekitar pukul 04.13 WIB akan terjadi gerhana bulan total di Indonesia.
"Waspadai efek gabungan gelombang tinggi di laut dengan pasang maksimum saat purnama dan gerhana bulan," kata Thomas, Kamis (26/7).
Ia menjelaskan, saat ini angin dari selatan hingga tenggara masih cukup kencang dengan kecepatan sekitar 30 Km per jam. Hal ini akan menyebabkan gelombang tinggi lebih dari tiga meter di Samudera Hindia yang mengarah ke pantai selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan pantai barat Sumatra.
Sementara, pada saat terjadinya purnama, khususnya sekitar waktu gerhana bulan, gaya pasang surut bulan diperkuat gaya pasang surut matahari. "Akibatnya, pasang air laut menjadi maksimum," katanya.
Efek dari gabungan gelombang tinggi dan pasang maksimum tersebut dapat menyebabkan banjir pasang atau banjir rob. Bahkan, banjir tersebut dapat melimpah ke daratan yang lebih jauh.
Gerhana bulan total akan terjadi di Indonesia pada hari Sabtu, (28/7) mulai sekitar pukul 02.30 WIB sampai sekitar pukul 04.13 WIB menjelang subuh. Di Indonesia, gerhana bulan total akan berlangsung antara 103 sampai 107 menit. Gerhana bulan total tersebut merupakan terlama dalam 100 tahun ini dan dapat dilihat dengan mata telanjang di seluruh Indonesia.