REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada alasan mengapa menyikat gigi sebaiknya dilakukan sesudah makan dan minum, bukan sebelumnya. Soalnya, makanan dan minuman yang dikonsumsi sesaat setelah menggosok gigi bisa terasa kurang enak.
Laman Mental Floss mengulas, kondisi tersebut disebabkan oleh kandungan dalam pasta gigi yang digunakan. Ada senyawa kimia bernama natrium lauret sulfat yang juga dikenal sebagai sodium lauryl ether sulfate (SLES) atau sodium lauryl sulfate (SLS).
Dalam pasta gigi, bahan tersebut berfungsi sebagai surfaktan atau zat pembasah yang menurunkan tegangan permukaan cairan. Berkat zat itulah pasta gigi bisa berbusa dan mudah tersebar ke seluruh bagian mulut saat menyikat gigi.
Bukan hanya digunakan dalam odol, bahan tersebut juga diaplikasikan untuk deterjen, pelembut kain, cat, obat pencahar, lilin pelapis papan selancar, dan insektisida. Namun, senyawa kimia itu aman digunakan meski digunakan di dalam bagian mulut.
Efek sampingnya hanyalah membuat rasa makanan yang dikonsumsi sesaat setelah menyikat gigi menjadi tidak enak. Pasalnya, SLES dan SLS menekan reseptor pada indra pengecap yang berfungsi menerjemahkan rasa manis sehingga kerjanya terhambat.
Tidak hanya itu, senyawa kimia tersebut juga memecah fosfolipid di lidah kita. Molekul lemak ini biasanya menghambat reseptor menerima rasa pahit. Tetapi, ketika dipecah oleh surfaktan dalam pasta gigi, rasa pahit justru meningkat.
Dengan kata lain, apapun yang Anda makan atau minum setelah menggosok gigi akan memiliki lebih sedikit rasa manis dan lebih banyak rasa pahit dari biasanya. Jika terganggu dengan itu, Anda bisa memilih pasta gigi dengan label bebas SLES/SLS.