Kamis 01 Nov 2018 17:46 WIB

Ilmuwan Temukan Pembiakan Gurita Terbesar di Laut Dalam

Diperkirakan 99 persen telur sedang dilindungi induknya di celah batu karang.

Rep: Nora Azizah/ Red: Ani Nursalikah
Seekor gurita tampak menari melewati perairan.
Foto: Foto : ABC Plus
Seekor gurita tampak menari melewati perairan.

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Di perairan laut lepas Kalifornia, para ilmuwan kelautan berhasil menemukan keajaiban. Berdasarkan pemberitaan laman Science Alert, terdapat sejumlah besar gurita yang meringkuk di atas sel telur mereka. Sel telur tersebut berada di antara celah gunung merapi yang telah punah.

Diperkirakan lebih dari seribu gurita di wilayah Davidson Seamont telah dikonfirmasi sebagai pembibitan gurita laut dengan jumlah terbesar yang pernah ditemukan. "Ini sebelumnya tidak pernah ditemukan di pantai barat AS," ujar Pimpinan Ilmuwan Kelautan Chad King dari kapal eksplorasi Nautilus.

Ketika tim peneliti memindahkan kendaraan bawah laut yang dioperasikan jarak jauh pada kedalaman 3,2 kilometer, mereka menemukan agregat gurita Muusoctopus yang belum pernah terlihat sebelumnya. Diperkirakan 99 persen telur sedang dilindungi induknya di celah batu karang.

"Kami turun ke sisi timur, di situlah kami melihat belasan kantong bibit gurita," kata King.

Skala tersebut belum pernah terjadi sebelumnya. Gurita dikenal sebagai hewan penyendiri dan jarang melihat mereka berkelompok di satu tempat, namun bukti terbaru menunjukkan gurita bukan hewan yang kesepian.

Sebelumnya, tempat pembiakan gurita juga ditemukan di Samudera Pasifik tepatnya di lepas pantai Dorado Outcrop, Kosta Rika. Hal tersebut merupakan berita besar karena telur memberikan pemandangan luar biasa di dunia bawah laut. Pemandangan berkilau juga didapatkan di Davidson Seamont.

Gurita ditemukan di wilayah air hangat yang merembes dari gunung merapi. Jika suhu air diverifikasi, maka kemungkinan besar gurita mencari tempat hangat untuk menetaskan telurnya. Di dalam video terlihat telur dalam kondisi sehat dan baik.

Tetapi kondisi air panas bertentangan dengan yang terdapat di Dorado Outcorp. Telur gurita justru berada di sekitar semburan cairan vulkanik yang jauh lebih panas. Induk gurita mencoba menyelamatkan, namun tidak berujung baik.

Pembiakan di Davidson Seamont menunjukkan perairan hangat jauh lebih disukai meski ada hal lain yang bisa merusak telur. Untuk mengetahui dengan pasti, tim harus mengirim robot ROV kembali demi melakukan pemeriksaan. Hasilnya diharapkan bisa berpengaruh dalam dunia bawah laut di masa depan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement