REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi menyebutkan shower atau pancuran air dalam kamar mandi berpotensi sebagai tempat bakteri. Para peneliti menemukan bahwa mikrobakteria adalah bakteri yang paling umum di shower.
Mereka menemukan itu jauh lebih banyak di Amerika Serikat daripada di Eropa. Selain itu mikrobakteria itu tumbuh lebih subur di air keran kota daripada di air sumur,. Kemudian amat mudah ditemui di wilayah yang banyak orang mengalami sakit paru-paru akibat bakteri.
"Ada dunia mikroba yang menarik berkembang di pancuran dan Anda dapat terkena setiap kali Anda mandi," kata Noah Fierer dari CU Boulder, dilansir dari laman Daily Mail, Sabtu (3/11).
"Sebagian besar mikroba itu tidak berbahaya, tetapi beberapa tidak, dan penelitian semacam ini membantu kita memahami bagaimana tindakan kita sendiri, dari jenis sistem pengolahan air yang kita gunakan untuk bahan-bahan dalam saluran air kita, dapat mengubah susunan komunitas mikroba" lanjut Noah.
Tim menganalisa DNA yang dikumpulkan dari 656 shower rumah tangga di Amerika Serikat dan 13 negara di Eropa. Ilmuwan mengambil bagian dalam pancuran, dan dikirim sampelnya ke Boulder.
Mikrobakteri jauh lebih berlimpah di shower air keran, dibandingkan mereka yang mendapatkan dari air sumur. Bakteri lebih berlimpah di rumah tangga AS dibandingkan Eropa. Pola-pola ini mungkin didorong bagian oleh perbedaan dalam penggunaan klorin desinfektan. Mereka juga menemukan lebih banyak mikobakteria di shower logam, dibandingkan dengan plastik.