Rabu 09 Jan 2019 16:47 WIB

Bayi Menyusu Lebih dari 9 Bulan Dominan Gunakan Tangan Kanan

Penggunaan tangan ditetapkan pada awal kehidupan janin.

Wanita menggendong bayi, wanita menyusui
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Wanita menggendong bayi, wanita menyusui

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi yang dilakukan peneliti University of Washington menunjukkan ada kaitan antara jangka waktu bayi menyusu pada ibunya dengan kecenderungan anak kelak menggunakan tangan kanan atau kiri. Bayi yang menyusu selama lebih dari sembilan bulan dihubungkan dengan prevalensi penggunaan tangan kanan yang lebih dominan.

Sedangkan, bayi yang meminum susu dari botol dikaitkan dengan kecenderungan mereka menjadi kidal nantinya. Alasannya, karena wilayah otak yang mengendalikan penggunaan tangan terlokalisasi ke satu sisi saja, demikian hasil studi tersebut seperti dilansir Times Now News, Rabu (9/1).

Peneliti menjelaskan, kemungkinan menyusui mengoptimalkan proses penggunaan tangan pada anak, kanan atau kiri. "Kami berpikir menyusui mengoptimalkan proses yang dialami otak ketika memperkuat penggunaan tangan," kata Profesor Philippe Hujoel.

"Hal ini penting karena membuktikan menyusui setidaknya diperlukan selama enam hingga sembilan bulan," katanya.

Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Laterality: Asymmetries of Body, Brain and Cognition itu menunjukkan menyusu ASI kurang dari satu bulan, satu-enam bulan, dan lebih dari enam bulan, jika dibandingkan dengan minum susu botol, berkaitan dengan masing-masing sembilan persen, 15 persen dan 22 persen penurunan prevalensi kidal.

Namun, penelitian ini tidak memperlihatkan menyusui mengarah pada dominasi penggunaan tangan kanan. Ia menggarisbawahi penggunaan tangan, baik kanan atau kiri, ditetapkan pada awal kehidupan janin dan sebagian ditentukan oleh faktor genetik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement