Selasa 30 Jul 2019 06:23 WIB

Tiga Planet Baru Ditemukan di Luar Tata Surya

Ketiganya diketahui terletak di antara exoplanet terkecil dan terdekat.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Gita Amanda
Astronom Deteksi Planet Baru di Luar Galaksi. Ilustrasi
Foto: Sciencealert
Astronom Deteksi Planet Baru di Luar Galaksi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tiga planet baru baru ditemukan diluar tata surya yang mengorbit pada sebuah bintang dalam 73 tahun cahaya. Dengan memggunakan Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA, ketiganya diketahui terletak di antara exoplanet terkecil dan terdekat.

TESS menyebut exoplanet terkecil dan terdekat dengan kode TOI-270 yang memiliki batu super-bumi yang sedikit lebih besar daripada Bumi. Selain itu, juga terdapat dua gas yang besarnya sekitar sub-Neptunus dua kali ukuran Bumi.

Baca Juga

Sejauh ini, suhu di bagian paling atas planet terjauh diyakini dapat mendukung beberapa bentuk kehidupan. Namun, atmosfernya dianggap terlalu tebal dan padat serta dapat menciptakan efek rumah kaca yang kuat. Sehingga tidak mungkin untuk memperoleh air dan untuk kehidupan manusia.

Meskipun demikian, para ilmuwan meyakini terdapat peluang ditemukannya lebih banyak planet di luar kode TOI-270. Penemuan yang dipublikasikan di Nature Astronomy, membuat menjadikannya sebagai objek penelitian di masa mendatang.

"TOI-270 akan memungkinkan kami untuk mempelajari 'mata rantai yang hilang' antara planet-planet mirip Bumi yang berbatu dan mini-Neptunus yang dominan gas, karena di sini semua jenis itu terbentuk dalam sistem yang sama," kata pemimpin peneliti dari Massachusetts Institut Teknologi, Maximilian Gunther seperti dikutip dari Mirror, Senin (29/7).

'Mata rantai yang hilang' dari kode TOI-270 memiliki tiga planet. Planet yang paling dekat dengan bumi diberi sebutan TOI-270 b membutuhkan tiga hari lebih untuk mengorbit bintang. Kemudian, planet berkode TOI-270 c memakan waktu 5,7 hari dan planet TOI-270 d dalam periode 11,4 hari.

Gunther mengatakan TOI-270 adalah Disneyland sejati untuk sains planet ekstrasurya, dan salah satu sistem utama yang dikembangkan TESS untuk ditemukan. "Ini adalah laboratorium yang luar biasa karena bukan hanya satu, tetapi banyak alasan - itu benar-benar mencentang semua kotak," ungkpanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement