Senin 09 Dec 2019 14:37 WIB

Situs Paleolitik Wanshouyan Curi Perhatian Ilmuwan Dunia

Situs paleolitik di Fujian, China diperkirakan berusia 40 ribu tahun.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Situs paleolitik Wanshouyan di Provinsi Fujian, China.
Foto: chinadaily
Situs paleolitik Wanshouyan di Provinsi Fujian, China.

REPUBLIKA.CO.ID, FUZHOU -- Situs paleolitik Wanshouyan di Provinsi Fujian, China menuai kekaguman internasional. Sejumlah ahli arkeologi dari dalam negeri, Malaysia, Polandia, Rusia dan Jepang tercengang-cengang dengan situs ini. Mereka tertarik untuk mempelajari situs ini.

"Saya tak pernah melihat hal seperti itu," kata profesor arkeologi dari Universitas Lodz, Polandia, Lucyna Domanska dilansir dari Xinhua, Senin (9/12).

Baca Juga

Luas relik tersebut mencapai 120 meter persegi. Lantai relik diperkirakan berusia 40 ribu tahun. Adapun manusia yang tinggal disana diestimasikan sudah ada sejak 200 ribu tahun lalu.

"Situs relik ini sangat menarik untuk saya. Ini penting tidak hanya buat Asia tapi bagi seluruh dunia," ujar Domanska.

Ahli arkeologi dari Rusia, Evgeny Rybin memuji relik di China sebagai sesuatu yang tidak biasa. Ia pun merasa tertantang untuk ikut serta dalam penelitian.

"Ini bisa saja menjadi sumber pengembangan sains," ujar Rybin.

Rybin menilai kehadiran situs relik ini menjadi masukan baru bagi peneliti. Sebab hal ini membuktikan pemahaman dan kemampuan manusia kuno sudah cukup berkembang.

"Relik ini menunjukkan bahwa manusia kuno tidak hanya menggunakan gua tapi juga mengubahnya sesuai gaya hidup mereka," ujar Rybin.

Diketahui, Relik paleolitik Wanshouyan dimasukan dalam daftar sepuluh penemuan arkeologis terbesar di China pada tahun 2000. Relik itu dianggap peneliti mampu menjadi petunjuk akan kehidupan manusia di masa lampau.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement