REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan meteor Geminid akan menghiasi langit malam, Jumat (13/12). Hanya saja, bulan purnama dan potensi cuaca mendung akan membuat beberapa jalur meteor menjadi lebih redup.
"Hujan meteor Geminid memiliki nama itu karena terlihat memancar dari arah rasi Gemini yang memang tampak paling jelas hari ini, dia terbit dari jam enam sore sampai jam enam pagi," ujar peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasiona (LAPAN) Rorom Priyatikanto ketika dihubungi di Jakarta pada Jumat.
Menurut Rorom, hujan meteor Geminid diperkirakan intensitasnya cukup tinggi dengan 60 meteor melintas per jam. Akan tetapi, malam ini bersamaan dengan bulan purnama membuat langit menjadi lebih terang.
Hal itu akan membuat hujan meteor yang tampak akan turun menjadi sepertiganya. Ini berarti yang akan terlihat melintas 20 meteor per jam.
Tidak hanya itu, kondisi cuaca Indonesia yang saat ini memasuki musim hujan membuat probabilitas kondisi untuk melihat hujan meteor dengan kondisi cerah itu lebih rendah, terutama di akhir bulan Desember dan awal Januari 2020.
"Jangan berharap sering melihat hujan meteor yang tampak dan pengamatan hujan meteor itu memang harus sabar," ujar dia.
Rorom mengatakan, masyarakat yang ingin melihat hujan meteor Geminid tidak perlu berkecil hati. Sebab, puncak hujan meteor yang bisa dilihat dengan jelas diperkirakan terjadi pada tengah malam ini hingga lewat tengah malam.
"Hujan meteor diperkirakan akan terjadi di arah rasi Gemini yang pada pukul 18.00 sampai 21.00 akan berada di arah timur, jika tengah malam rasi itu akan berada tepat di atas sementara dan lewat pukul 00.00 akan bergerak ke sebelah barat," ujarnya.