Selasa 24 Dec 2019 17:19 WIB

Ilmuwan Klaim Temukan Fosil Otak Berusia 500 Juta Tahun

Temuan ini masih menjadi perdebatan lantaran materi saraf lunak tidak bisa memfosil.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Preparasi sistem neuron Alalcomenaeus.
Foto: phys
Preparasi sistem neuron Alalcomenaeus.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Tim peneliti dari Universitas Harvard mengklaim telah menemukan otak arthropoda yang menjadi fosil. Bahkan, mereka menyatakan bahwa usia dari fosil itu telah mencapai 500 juta tahun.

Dalam pelaksanaanya, kelompok itu membeberkan alasan mengapa materi saraf itu bisa menjadi fosil.

Baca Juga

Namun demikian, hingga kini di kalangan arkeolog percaya bahwa materi saraf lunak tidak akan bisa menjadi fosil. Sebab, dalam berbagai penelitian terdahulu juga diterangkan, bahan lunak tersebut akan selalu pecah oleh proses biologis sebelum fosilisasi dapat terjadi.

Berbagai reaksi muncul dari banyak komunitas arkeolog, terkait penemuan fosil jaringan saraf arthropoda periode Cambrian itu.

Dilansir dari Phys, Selasa (24/12), spesimen itu ditemukan oleh tim di sebuah situs di Utah, Amerika Serikat, yang dikenal sebagai Alalcomenaeus. Secara umum, bukti adanya jaringan lunak dalam temuan tersebut masih belum ditemukan.

Namun demikian, temuan itu telah digambarkan oleh para peneliti sebagai noda simetris di sepanjang bagian tengah makhluk itu. Menurut mereka, bentuk dari fosil itu sudah menyerupai bagian dari sistem saraf pusat pada arthropoda modern.

Dalam prosesnya, para peneliti menemukan fakta bahwa noda itu memiliki jejak karbon, yang banyak ditemukan di jaringan saraf. Para peneliti mengklaim, bukti semacam itu cukup untuk menyimpulkan bahwa noda yang mereka temukan di Alalcomenaeus adalah fosil materi saraf, yang secara umum menjadi bukti dari fosilisasi jaringan lunak.

Lebih jauh, para peneliti juga memeriksa fosil Alalcomenaeus kedua, yang telah ditemukan di bagian yang sama dari Utah. Menurut mereka, spesimen kedua memiliki noda yang sangat mirip dengan yang pertama. 

Bahkan, Mereka juga melaporkan bahwa sebuah tim di China telah menemukan specimen dengan noda yang hampir sama, dan dari situs di China yang sangat mirip dengan yang ada di Utah. Terkait hal itu, para peneliti mengatakan, kondisi unik mungkin menjadi alasan bahwa ketiga spesimen memiliki apa yang tampaknya menjadi fosil jaringan saraf.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement