REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI — Tim astronom dari National Centre for Radio Astrophysics (NCRA) di Universitas Pune, Mumbai, India menemukan cincin gas hidrogen di sekitar galaksi yang jauh. Penemuan misterius ini didapatkan melalui Teleskop Radio Raksasa Metrewave (GMRT).
Cincin itu disebut lebih besar dari galaksi yang mengelilinginya dan memiliki diamater sekitar empat kali lipat dari Bima Sakti. Galaksi yang dinamakan sebagai AGC 203001 terletak sekitar 260 juta tahun cahaya dari Bumi.
Omkar Bait, pemimpin penelitian merupakan seorang mahasiswa PhD di NCRA-TIFR. Ia mengatakan hanya ada satu sistem lain yang dikenal dengan cincin hidrogen netral yang besar. Menurutnya, asal dan pembentukan cincin tersebut masih menjadi perdebatan diantara para astrofisikawan.
Hidrogen netral disebut memancarkan gelombang radio pada panjang gelombang sekitar 21cm. Radiasi dari atom-atom hidrogen netral ini memungkinkan kita untuk memetakan jumlah dan distribusi gas hidrogen netral di galaksi Bima Sakti dan galaksi-galaksi lainnya di alam semesta.
Biasanya, reservoir besar gas hidrogen netral ditemukan di galaksi yang secara aktif membentuk bintang-bintang baru. Namun, meski tidak menunjukkan tanda-tanda pembentukan bintang aktif, galaksi AGC 203001 diketahui memiliki sejumlah besar hidrogen, sekalipun distribusinya yang sebenarnya tidak diketahui.
Sifat yang tidak biasa dari galaksi ini memotivasi para astronom di NCRA-TIFR untuk menggunakan instrumen GMRT untuk melakukan pengamatan radio resolusi tinggi dari galaksi ini untuk mencari tahu di mana gas terletak. Dari hasil pengamatan ini, terungkap bahwa hidrogen netral didistribusikan dalam bentuk cincin off-centered besar yang jauh melampaui batas optik galaksi ini.
“Ini lebih membingungkan saat kami menemukan bahwa gambar optik yang ada cincin itu tidak menunjukkan tanda-tanda mengandung bintang,” ujar Bait dilansir Hindustan Times, Jumat (3/1).
Tim NCRA yang bekerjasama dengan dua ilmuwan asal Prancis, Pierre-Alain Duc dan Jean-Charles Cuillandre memperoleh gambar optik yang sangat sensitif dari sistem ini menggunakan Teleskop Kanada-Prancis-Hawaii-(CFHT) di Hawaii, Amerika Serikat (AS). Namun, gambar-gambar ini tidak menunjukkan tanda-tanda cahaya bintang yang terkait dengan cincin hidrogen.
Yoges Wadadekar, salah satu penulis penelitian mengatakan tidak ada jawaban yang jelas hari ini mengenai apa yang bisa mengarah pada pembentukan cincin hidrogen yang besar dan tanpa bintang. Secara konvensional, tabrakan galaksi-galaksi diperkirakan mengarah pada pembentukan cincin yang tidak terpusat di sekitar galaksi.
Meski demikian, cincin seperti itu umumnya juga mengandung bintang. Karenanya, mencari tahun bagaimana cincin ini terbentuk tetap menjadi tantangan bagi para astronom. Wadadekar mengatakan tim peneliti sedang melakukan survei besar untuk memetakan hidrogen netral di sekitar beberapa galaksi yang serupa.
“Jika beberapa menunjukkan cincin seperti ini, maka akan membantu kami untuk lebih memahami pembentukan cincin yang sulit dipahami seperti itu,” kata Wadadekar.
Hasil penelitian dipublikasikan dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. Di sini juga drills mengenai hasil penelitian dalam astronomi posisional dan dinamik, astrofisika, astronomi radio, kosmologi, penelitian ruang angkasa, dan desain instrumen astronomi.