REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Antariska AS (NASA) secara resmi mengumumkan akhir bekerjanya Spitzer Space Telescope-nya. Pesawat ruang angkasa itu beroperasi selama lebih dari 16 tahun.
Spitzer membantu para ilmuwan mempelajari tentang Tata Surya kita sendiri, serta galaksi di sekitarnya dan alam semesta yang lebih luas di luarnya. Pada 30 Januari, Manajer Proyek Spitzer Joseph Hunt mengumumkan bahwa misi secara resmi berakhir. Insinyur misi menempatkan pesawat itu ke 'safe mode' dan semua operasi ilmiahnya telah berakhir.
Spitzer merupakan teleskop angkasa yang memiliki kemampuan melihat dalam infrared atau panas. Kemampuan ini berperan penting dalam misi-misi observasi yang dilakukan oleh ilmuwan NASA. Spitzer memungkinkan para ilmuwan untuk mengumpulkan data dari area-area di angkasa yang umumnya tertutup oleh debu dan gas angkasa.
Pada Selasa (28/1) Spitzer Space Telescope merilis gambar terakhir. Gambar Spitzer itu menunjukkan nebula yang ditemukan dalam panjang gelombang cahaya inframerah yang berjumlah dua buah.
Gambar beresolusi tinggi ini menggabungkan beberapa pengamatan baru nebula dari Februari hingga September 2019. Perilisan gambar Spitzer nebula ini pun dirasa pantas sebagai 'perpisahan' dari teleskop itu. Teleskop Spitzer akhirnya pensiun pada 30 Januari.