REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Sejumlah arkeolog Italia menemukan bongkahan batu yang diyakini sebagai bagian dari kuil yang hilang selama ribuan tahun di reruntuhan situs Forum Romawi, Roma. Kuil itu diyakini pula dulunya diperuntukkan bagi Romulus, pendiri Kota Roma yang namanya dikisahkan legenda-legenda kuno.
"Tempat penggalian terbaru ini mewakili area yang dalam sejarah dan dalam imajinasi Romawi menujukkan atau berbicara tentang Romulus," kata arkelog penemuan ini, Patrizia Fortini dilansir Independent, Ahad (23/2).
Penggalian para arkeolog dilakukan di sebuah kamar yang berada tepat di bawah rumah senat kuno. Dua objek berhasil ditemukan. Keduanya diyakini berasal dari abad ke-6 Sebelum Masehi.
Pertama adalah bagunan menyerupai bak mandi. Para arkeolog meyakini objek itu adalah sarkofagus atau peti mati.
Penemuan kedua adalah balok batu berbentuk silinder. Balok batu inilah yang diyakini sebagai bagian dari altar atau kuil bagi Romulus.
Menurut legenda, Romulus dan saudara kembarnya Remus merupakan anak dari Dewa Perang. Ibunya adalah seorang putri dari seorang raja yang digulingkan dari tahta.
Raja baru yang menguasi kota, memerintahkan untuk melempar Romulus dan Remus ke sungai Tiber. Namun, dua anak dewa itu diselamatkan serigala. Hewan itu menyusi mereka hingga akhirnya ditemukan oleh seorang pengembala.
Setelah dewasa, keduanya berhasil mengembalikan tahta kakek mereka. Namun, setelah itu mereka memilih pergi dan membangun kota sendiri.
Pada tahap inilah keretakan mulai muncul di antara dua anak dewa ini. Mereka tak menemukan kata sepakat tentang bukit mana di antara tujuh bukit yang bakal dibangun sebagai kota baru.
Romulus akhirnya mengklaim tempat yang ia pilih telah mendapat persetujuan ilahi. Ia pun membangunan di atas Bukit Paletine dan menjadi raja pertama kota itu sekitar tahun 753 SM. Dalam perjalanannya, Romulus membunuh Remus ketika terjadi perselisihan lagi.
The Independent menyebut, kisal asal usul kota Roma itu sangat diperdebatkan. Meski demikian, beberapa sumber kuno mengklaim Romulus dimakamkan di lokasi penggalian arkeolog baru-baru ini. Sarkofagus itu diperkirakan berasal dari sekitar 200 tahun setelah masa si kembar Romulus dan Remus.
Menurut sang arkeolog dalam penggalian ini, Patrizia Fortini, tidak diketahui secara jelas "apakah Romulus benar-benar ada secara fisik" sebagaimana digambarkan dalam legenda. Ia pun menekankan, tak ada yang pernah berhipotesis bahwa sarkofagus itu adalah tempat bagi jasat Romulus.
Alfonsina Russo, arkeolog yang bertanggung jawab atas situs tersebut, mencatat bahwa menurut beberapa tradisi kuno, Romulus terbunuh dan tubuhnya dipotong-potong, atau naik ke surga.
"Oleh karena itu, ini bukan makamnya, tapi kami yakin, ini adalah situs peringatannya," kata Russo.