REPUBLIKA.CO.ID, Para Paleontologis mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan fosil yang dipercaya berumur sekitar 85 ribu tahun yang lalu. Yakni sebuah spesies cumi-cumi yang sebelumnya tidak diketahui dari era Kapur di Peru timur laut.
"Ini adalah spesies baru dari cumi-cumi, sama sekali baru, spesies itu tidak pernah ditemukan di wilayah manapun di dunia," ujar paleontologis Klaus Honninger, Jumat (21/1).
Direktur Museum Paleontologi Meyer-Honningen di kota utara Chiclayo, Dr Honninger, mengatakan bahwa fosil tersebut adalah Cephalopoda yang berukuran besar, yang merupakan spesies Baculite, yang sudah punah. Ia juga dikenal sebagai kerang lurus dan panjang.
Spesies tersebut panjangnya berkisar 32 cm dan berdiameter sekitar lima cm, dan memiliki cincin diagonal yang tidak biasa di bagian bawahnya. Fosil langka lainnya juga ditemukan pada 6 Januari kemarin di Sungai Maranon, sekitar 4100 meter di atas permukaan laut.
Dr Honnunger tidak dapat memberitahukan lokasi yang pasti atas temuan tersebut. Ia hanya mengatakan telah ditemukan di wilayah timurlaut Amazonas, Peru. "Di lokasi tersebut, terbentuk semacam danau garam yang telah memungkinkan makhluk-makhluk ini berkembang secara independen," ungkap Dr Honninger.
Era geologi Kapur adalah periode yang berlangsung sekitar 144 ribu hingga 65 ribu tahun yang lalu. Itu merupakan periode terakhir dari usia dinosaurus.