REPUBLIKA.CO.ID,BANGKOK - Para pejabat bea dan cukai di bandar udara Bangkok, Thailand, menemukan 450 penyu dan sejumlah binatang melata lainnya di dalam bagasi dalam penerbangan dari Bangladesh pada Rabu (1/6).
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Thailand, Prasong Poontaneat, mengatakan ratusan penyu dan binatang-binatang melata lainnya diduga diselundupkan oleh seorang warga Bangladesh. Namun, pria tersebut memutuskan tidak mengambil koper-kopernya di pengambilan bagasi dan kemudian melarikan diri.
Kasus ini terkuak ketika seorang penumpang asal India tidak menemukan bagasinya. Petugas memeriksa koper-koper yang belum diambil penumpang.
Diantara binatang melata yang ditemukan adalah gharial, semacam buaya asli India, dan penyu bintang juga asli India. Binatang-binatang itu tercatat sebagai spesies yang terancam punah.
Poontaneat menambahkan sebagian besar binatang melata yang ditemukan sebenarnya dilarang diperdagangkan. Binatang-binatang itu akan dijadikan barang bukti. Untuk sementara, ratusan binatang tersebut diurus oleh petugas suaka alam.
Sejumlah pejabat memperkirakan ratusan penyu dan sejumlah binatang yang disita ini bernilai sekitar US$30.000. Binatang-binatang tersebut kemungkinan akan dibawa ke sebuah pasar di Bangkok.
Di pasar itu, kadang-kadang diperdagangkan spesies yang terancam punah.