REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sebagai wujud kepedulian terhadap keberlanjutan ekosistem laut, Filantra bersinergi bersama Turtle Conservation and Education Center (TCEC) Bali dalam kerja sama konservasi penyu. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dedikasi Filantra dalam menjaga kelestarian alam dan mendukung upaya global dalam melindungi satwa laut yang terancam punah.
Peresmian kerja sama dilaksanakan pada Kamis (22/8/2024) bertempat di TCEC, Serangan, Denpasar Selatan, Bali. Kerjasama program ini akan berlangsung selama 1 tahun, terhitung mulai dari Juli 2024 sampai Juni 2025. Sebanyak 19 penyu dan 203 tukik kami support melalui bantuan pakan. Adapun jenis penyu tersebut meliputi Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), dan Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea).
Dalam kesempatan tersebut turut hadir Lurah Desa Serangan, Ni Wayan Sukanami S.E., M.M., JRO Bendesa Adat Serangan, I Nyoman Gede Pariatha, Badan Usaha Milik Desa Adat (BUMDA) Serangan, Ketut Sudana, LPM Kelurahan Serangan, M. Zulkifli dan Wahyu Wijayanto, S.I.P., Direktur Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian PPN/Bappenas beserta jajaran.
Adapun Filantra adalah konsultan CSR (Corporate Social Responsibility) dan pemberdayaan yang berdiri sejak tahun 2015. Kami berupaya untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) melalui kerjasama dalam program CSR, TJSL, pengembangan masyarakat dan filantropi Bersama mitra-mitra korporat, dimana animal welfare dan konservasi alam adalah salah satu fokus pilar Filantra. Itulah mengapa kami menjalankan program-program konservasi alam dan keanekaragaman hayati, termasuk program konservasi penyu Bersama TCEC Bali.
"Kami berharap kerjasama ini bisa memberikan dampak positif bagi upaya konservasi penyu, agar spesies ini bisa terhindar dari kepunahan. Terima kasih banyak juga atas kolaborasi dari TCEC dan dukungan dari Bappenas dan perangkat desa setempat. Semoga upaya kolektif ini terus terjalin dan memberikan dampak yang berkelanjutan," papar Azlia Sovni, General Operation Manager Filantra.
Selain itu, program ini juga merupakan bentuk action plan konkret Filantra sebagai aggregator Pengembangan Desa Wisata Serangan Bali yang dikerjasamakan bersama Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas dan PT. Bali Kerthi Development Fund Ventura (BDF) dalam MoU pada Januari 2024 lalu.
Bantuan konservasi Penyu bersama TCEC Bali ini kami wujudkan dalam bentuk bantuan pakan selama 1 tahun kedepan. Semoga program ini bisa bermanfaat dan membantu penyu-penyu ini untuk bisa lestari.
"Kami senang Filantra bisa bergabung dalam upaya konservasi penyu bersama kita. Kita perlu dukungan dari masyarakat agar penyu-penyu ini bisa terus ada." ungkap I Made Sukanta, direktur TCEC.
Seperti yang kita ketahui bahwasanya seluruh jenis penyu telah termasuk ke dalam Daftar Apendik I CITES (Convention on International Trade of Endangered Species) atau Konvensi tentang Perdagangan Internasional Spesies yang Terancam Punah. Konvensi tersebut melarang seluruh bentuk perdagangan internasional atas semua produk yang berasal dari penyu, baik itu berupa telur, daging, maupun cangkangnya. Saat ini, spesies penyu telah mengalami penurunan jumlah populasi atau degradasi dalam kurun waktu terakhir ini bahkan beberapa spesies terancam kepunahan.
Adapun selain program ini, kami juga menjalankan beragam program konservasi keanekaragman hayati lainnya seperti sebagai berikut.
- Program CSR Pengembangbiakan Elang Jawa bersama PT Smelting di Sukabumi, Jawa barat
- Program Bantuan Pengembangbiakkan Bersama Harimau Sumatera Bersama Kitabisa.com & BTS ARMY INA PROJECT di Balai Konservasi Taman Safari Bogor
- Bantuan Pelestarian Dugong di Alor, NTT
- Program Traktir Pakan Satwa saat Pandemi Covid-19 di 19 kebun binatang di Indonesia