REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM - Wanita yang berusaha untuk hamil lebih baik perpatokan pada tes urine untuk menentukan masa suburnya ketimbang metode kalender. "Metode kalender memang membantu perempuan untuk mulai memahami bagaimana siklus mereka bekerja, tetapi jika mereka benar-benar mencoba untuk hamil ... itu bukan metode terbaik untuk digunakan," kata Dr Jayne Ellis, kepala urusan ilmiah dan medis pada SPD Swiss Precision Diagnostics, yang membuat metode tes ovulasi Clearblue.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh perusahaan itu, metode kalender diperkirakan benar hanya satu dari empat wanita, sedangkan uji urin memprediksi dengan benar pada 99 persen wanita pada periode yang sama, penulis penelitian mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Metode kalender, yang menggunakan panjang siklus sebelumnya dan mengurangi 14 atau 15 hari untuk memberikan perkiraan hari ovulasi, digunakan oleh sekitar 35 persen perempuan dalam penelitian itu. Metode ini juga cukup populer, dan kini banyak provider ponsel yang menyediakan layanan itu.
Dalam penelitian itu, Dr Ellis dan timnya meminta 101 perempuan untuk mengumpulkan sampel urin harian untuk total 895 siklus, dan kemudian dibandingkan keakuratan yang metode kalender dan tes Clearblue untuk memprediksi puncak masa subur.
"Kami menemukan bahwa metode kalender tidak akurat dalam memprediksi ovulasi dan puncak masa subur," kata Dr Ellis dalam pernyataannya.
Selama ini, tes urin lebih banyak digunakan untuk melihat apakah telah terjadi kehamilan atau tidak.