REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Tim robot Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berhasil meraih dua medali emas dan satu perak dalam ajang Robogames 2012 di San Mateo, Amerika Serikat 20-22 April lalu.
UGM sendiri mengirimkan satu tim dalam ajang tersebut. Mereka adalah Luis Rizki Ramelan (Teknik Elektro 2009), Noer Aziz Ismail (Teknik Elektro 2009) dan Ridwan Widoyoko (Teknik Mesin 2008).
Menurut Noer Aziz Ismail, kompetisi robot internasional ini diikuti 16 negara. Ada 236 tim yang membawa 682 robot dengan 1.039 engineers yang berlomba di ajang tersebut. UGM sendiri, kata dia, meraih satu emas untuk robot Iron Fire robot yang bisa memadamkan lilin (fire fighting). Satu emas lagi diperoleh dari robot isrobot stand balancing, yaitu robot keseimbangan dengan dua roda.
Sedangkan satu perak diperoleh dari robot i-kinematic berkaki untuk kategori jalan halang rintang (walker challenge). "Ini pengalaman yang sangat berharga untuk kami," terang Aziz di UGM, Kamis (26/4).
Diakuinya, persiapan yang dilakukan timnya untuk maju ke ajang tersebut hanya dua bulan saja. Dana yang dikeluarkan untuk pembuatan robot itupun bervariasi antara Rp 500 juta hingga Rp 40 juta/unit.
"Bikin robotnya tidak keluarkan dana banyak. Robot-robot yang ada kita daur ulang dan kita gunakan lagi. Sensor-sensor kita ambil dari robot yang sudah ada karena keterbatasan dana," terang Aziz.
Diakuinya, ajang tersebut bukan hanya diikuti oleh tim robot perguruan tinggi di dunia tetapi juga diikuti para hobies. Tim lain, ungkap dia, dalam pembuatan robot bisa menghabiskan dana Rp 100 juta/unit.
Wakil Dekan Kemahasiswaan Fakultas Teknik UGM, Jamasri mengatakan, UGM sudah dua tahun ini mengirimkan tim robotnya ke ajang tersebut. Tahun lalu kata dia pihaknya hanya membawa satu medali emas dan satu medali perak. "Kita setiap tahun ada share antara universitas dengan fakultas untuk pengembangan robot ini," terangnya.
Setiap, tahun kata dia, universitas mengeluarkan dana sekitar Rp 0,5 Miliar untuk pengembangn robot tersebut. "Kita memang konsisten untuk pengembangan robot. Kita mulai terlihat sejak 3 tahun lalu dan terbukti semakin di perhitungkan," jelasnya.
Sementara itu Direktur Kemahasiswaan UGM, Haryanto mengatakan sejak 2005 lalu pihaknya sudah mensinergikan antara fakultas teknik, MIPA dan vokasi untuk pengembangan robot di UGM. Bahkan kata Haryanto, tahun ini pihaknya akan meresmikan ruang khusus pengembangan robot di lantai 3 Gedung Perpustakaan UGM.