REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Ilmuwan dari Albert Einstein College of Medicine di New York mengidentifikasi bagian otak, hypothalamus yang dapat memperpanjang usia hidup tikus hingga 20 persen. Mereka juga dapat melakukan sebaliknya, mempercepat kematian tikus.
"Ilmuwan sudah lama bertanya-tanya apakah penuaan terjadi secara independen di berbagai jaringan tubuh atau secara aktif diatur oleh organ dalam tubuh," kata salah satu peneliti dalam proyek tersebut, Dongsheng Cai dilansir Huffingtonpost, Kamis (2/5).
Cai mengatakan penelitian tersebut membuktikan aspek penuaan dikontrol oleh hypothalamus. "Apa yang menarik adalah hal itu mungkin, setidaknya pada tikus, untuk mengubah sinyal dalam hyphothalamus untuk memperlambat proses penuaan dan meningkatkan umur panjang, " ujarnya.
Hypothalamus merupakan bagian otak yang berukuran sebesar kacang almon yang telah lama dikenal mengontrol berbagai fungsi tubuh. Organ tersebut mengatur suhu, tidur, perasaan haus, dan kelelahan.
Para ilmuwan menemukan bahwa dengan menonaktifkan sebuah molekul yang ditemukan di hipotalamus yang disebut NF-KB, tikus hidup lebih lama. Tanda-tanda penuaan melambat. Sebaliknya, dengan mengaktifkan NF-KB, penuaan bisa dipercepat.
Dalam penelitian tersebut, belum diketahui apakah efek yang sama dapat diaplikasikan pada manusia. Hmmm kita tunggu saja penelitian berikutnya.