Selasa 25 Mar 2014 16:25 WIB

Warga Sleman Olah Biji Salak Jadi Pengganti Kopi

Rep: Nuraini/ Red: Julkifli Marbun
Manisan salak
Foto: giritirta.org
Manisan salak

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Warga Dusun Donoasih, Desa Donokerto, Kecamatan Turi Kabupaten Sleman mengolah biji salak pondoh sebagai bahan baku minuman alternatif pengganti kopi. Serbuk biji salak pondoh tersebut diklaim dapat menurunkan tekanan darah tinggi dan asam urat.

Pembuatan serbuk biji salak pondoh sebagai pengganti kopi bermula dari informasi yang didapatkan warga dari internet. Warga Dusun Donoasih, Supriyono (60 tahun) mengatakan warga setempat kemudian mengumpulkan biji salak pondoh yang banyak terdapat di lingkungan sekitar. "Biasanya biji salak hanya dibuang, tapi sekarang kami manfaatkan sebagai bahan minuman," ujarnya ditemui di kediamannya, Selasa (25/3).

Untuk membuat serbuk tersebut, biji salak dipotong-potong lalu disangrai selama dua jam. Setelah dingin, biji salak ditumbuk. Hasil penumbukan disaring dan serbuk biji salak pun siap dibuat untuk campuran minuman bersama gula atau dikemas.

Sedikitnya dibutuhkan 1 kilogram biji salak untuk membuat 1 ons serbuk. Warga Donoasih menjual serbuk biji salak dengan harga Rp10 ribu per ons dan Rp80 ribu untuk setiap kilogram.