REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan meluncurkan "Indonesian Cultural Collection" yaitu pusat koleksi pembiakan mikroba pada Mei mendatang. "Ini merupakan yang pertama kali di Indonesia," kata Kepala LIPI Lukman Hakim di sela-sela "soft launching" buku Status Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia di Jakarta, Senin (28/4).
Lukman mengatakan, untuk keanekaragaman hayati tumbuh-tumbuhan Indonesia sudah memiliki kebun botani yang lebih dikenal dengan Kebun Raya Bogor. Sedangkan untuk keanekaragaman hayati hewan, sudah didirikan museum zoologi yang merupakan ketiga terbesar di dunia dengan dua juta spesies.
"Dengan adanya pusat biakan mikroba ini nantinya akan dapat menyimpan bakteri yang berpotensi," katanya.
Sebelumnya, saat riset yang dilakukan pada 2011 sudah terdaftar sebanak 681 isolat bakteri yang terdiri dari 32 genera dan 259 isolat teridentifikasi dengtan baik sampai spesies level.
Saat ini tengah disusun buku pemutakhiran Indonesia Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) serta penentuan target nasional guna melindungi ekosistem di Indonesia sampai 2020. Dengan diketahuinya kekayaan dan potensi keanekaragaman hayati maka dapat ditentukan target nasional pengurangan laju kemerosotan kehati yang akan dimuat dalam IBSAP 2014-2020.