REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menghadapi Idul Fitri 2010, Telkomsel telah meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringannya. Operator yang kini memiliki sekitar 90 juta pelanggan ini telah meningkatkan kapasitas VLR atau kemampuan handling pelanggan menjadi 117 juta .
Sementara kapasitas kelonggaran daya tampung perpindahan pelanggan mudik 35 persen-45 persen. VLR tahun 2009 mencapai 96 juta dengan kapasitas kelonggaran daya tampung perpindahan pelanggan mudik bervariasi sekitar 20 persen -25 persen.
Menurut Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno, upaya peningkatan kapasitas dan kualitas jaringan menjadi salah satu agenda utama tahunan Telkomsel untuk memberikan layanan terbaik pada masa-masa penting. " Terutama dalam mengantisipasi lonjakan trafik pada hari H Lebaran,'' kata Sarwoto.
Untuk periode mudik dan Lebaran 2010, Telkomsel telah meningkatkan berbagai sisi elemen jaringannya secara cukup signifikan dibanding tahun 2009 lalu. Seperti menambah MSC (Mobile Switching Center)dari 169 menjadi 260 MSC. Kapasitas HLR atau kemampuan menampung jumlah pelanggan, jumlahnya kini telah mencapai 219 juta (tahun 2009 hanya 135 juta).
Intelegent Network (IN) yang menggambarkan kapasitas handling pelanggan kartu prabayar ditingkatkan menjadi 110 juta, tahun 2009 hanya 88 juta. Kaapasitas SMS Center juga ditingkatkan dari 60 ribu SMS per detik menjadi 89 ribu SMS per detik.
Sarwoto menambahkan bahwa semua elemen jaringan yang telah dipersiapkan tersebut telah diperhitungkan secara matang berdasarkan berbagai data tren yang terjadi di tahun 2009 lalu, yang diakibatkan adanya pergerakan jumlah pelanggan dan perubahan trafik komunikasi khususnya yang terjadi di berbagai kawasan jalur mudik dan kenaikan trafik pada saat Lebaran.
Dari data tahun 2009 jumlah pelanggan yang menggunakan jaringan Telkomsel di Padang naik 9 persen, Sumatera Selatan naik 6 persen, Jawa Barat naik 9 persen, Jawa Tengah naik 24 persen, Jawa Timur naik 10 persen, Bali Nusra naik 3 persen, Kalimantan naik 3 persen, dan Makassar naik 3 persen. Trafik komunikasi pun rata-rata melonjak 5 persen-45 persen dibanding saat normal sehari-hari. Sedangkan di Jabotabek terlihat sekitar 29 persen pelanggan melakukan mudik ke kampung halaman, tetapi trafik komunikasi hanya menurun 10 persen.