REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--International Telecommunications Union (ITU) telah resmi menyetujui standar untuk teknologi mobile generasi mendatang 'IMT-Advanced', yang mencakup LTE-Advanced dan WirelessMAN-Advanced.
Dalam pertemuan Majelis komunikasi radio di Jenewa, persetujuan atas standar termasuk didalamnya evaluasi terhadap "kriteria teknis dan operasional yang ketat."
LTE-Advanced versi generasi berikutnya dari LTE dikembangkan oleh 3rd Generation Partnership Project (3GPP) dengan kecepatan puncak teoritis downlink sekitar 100 Mb / s pada wide area dan 1 Gb / s dalam situasi tetap, latency rendah dan spektrum yang luas bandwidth hingga 100MHz.
WirelessMAN-Advanced merupakan versi berikutnya dari generasi WiMAX 802.16e dari IEEE. LTE-Advanced kemungkinan akan menjadi teknologi de-facto untuk standar IMT-Advanced, mengingat fakta bahwa sebagian besar operator sudah mendukung LTE dibandingkan WiMAX.
Teknologi baru -banyak kalangan menyebut 4G sesungguhnya atau True 4G - akan memberikan kemampuan baru yang melampaui teknologi mobile 3G (IMT-2000) dan menyediakan berbagai paket layanan berbasis telekomunikasi yang didukung oleh jaringan bergerak dan tetap.
Sekretaris Jenderal ITU Hamadoun Toure mengatakan pengumuman itu adalah sebuah lompatan besar di ranahteknologi, yang akan membuat smartphone saat ini seperti dial up koneksi internet yang lama."
"IMT-Advanced akan seperti meletakkan sebuah koneksi broadband serat optik di ponsel Anda, membuat ponsel Anda setidaknya 500 kali lebih cepat dari smartphone 3G saat ini," direktur komunikasi radio ITU , François Rancy. Dia menambahkan bahwa IMT-Advanced akan menggunakan radio frekuensi spektrum yang lebih efisien, yang berarti sejumlah besar data akan dapat ditransfer pada bandwidth yang rendah, membantu mengatasi jaringan dalam menghadapi peningkaatan lalu lintas data.
Ericsson telah menguji teknologi LTE-Advanced di Swedia selama beberapa waktu sementara operator AT & T dan Sprint yang telah mengembangkan LTE menyatakan akan menyediakan layanan komersial pada taahun 2013. Sementara NTT DoCoMo Jepang mengatakan pada bulan Februari 2011 telah mulai percobaan lapangan menggunakan teknologi tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika