REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semangat wirausaha dan membangun start-up di Indonesia terasa semakin kuat beberapa tahun terakhir. Ada yang sukses, ada yang stagnan, hingga ada pula yang gagal.
Irwan Suryady, general manager PT Raksasa Laju Lintang, menjelaskan start up yang sukses itu salah satu kuncinya adalah kemampuannya menawarkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. ''Sehingga memberikan arus keuangan yang sehat bagi perusahaan,'' jelasnya di Jakarta, Jumat (9/10).
Irwan mengatakan pengetahuan strategi pertumbuhan yang terpenting antara lain dimulai dari pilihan produk yang ditawarkan kepada para pelanggan. ''Produk dengan karakter apa yang ingin kita tawarkan ke pasar? Ingin yang berbentuk Painkiller atau vitamin?''
Produk dengan karakter vitamin, kata dia, memiliki sifat sekedar pelengkap. Artinya boleh dimiliki tetapi bukan kewajiban atau kebutuhan utama. ''Seperti halnya saat kita membeli obat-obatan, produk vitamin bukan tipe produk yang kita konsumsi rutin. Kita membeli produk tersebut secara opsional. Jika kita tidak mengonsumsi produk vitamin tersebut, kita tidak akan mengalami gangguan kesehatan yang buruk.''
Lalu terkait startups dengan karakter produk painkiller, kata Irwan, biasanya memberikan solusi terhadap masalah pelik. Ia menjelaskan sejak berbentuk ide, pihaknya mengetahui bahwa bagi para distributor produk-produk MRO (Maintenance, Repair, Operational) di Indonesia, pasti mengalami kesulitan untuk menjangkau dan memasarkan produk kepada para calon pelanggan.
Di sisi lain, para pelaku bisnis yang membutuhkan produk-produk MRO mengalami kesulitan dalam pengadaannya. ''Inilah yang membuat kami kemudian mendirikan Ralali.com,'' ujarnya.
Irwan juga menyampaikan saran tambahan bagi para pelaku start-ups. Kalau ingin mencari pertumbuhan bisnis berganda, ia menyarankan, utamakan memberi produk painkiller kepada konsumen, bukan vitamin. ''Berikan produk yang benar-benar memberikan solusi terhadap masalah pelik di pasar,'' katanya.