Sejumlah jurnalis yang meliput aksui demontrasi juga ada yang mengalami kekerasan dan intimidasi dari aparat. Foto sejumlah demonstran terlibat bentrok dengan petugas kepolisian saat unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja. (ilustrasi)

AJI Jakarta-LBH Pers Desak Polri Usut Kekerasan ke Jurnalis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, Asnil Bambani, mendesak Polri untuk mengusut tuntas kasus kekerasan yang dilakukan anggotanya terhadap jurnalis dalam peliputan unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker). Pelaporan kasus-kasus serupa pun diminta untuk ditindaklanjuti. "Polri wajib mengusut tuntas kasus kekerasan yang dilakukan personel kepolisian terhadap jurnalis dalam peliputan unjuk rasa tolak UU Ciptaker, serta menindaklanjuti...

Sejumlah massa aksi saat terlibat bentrok dengan petugas di Jakarta, Kamis (8/10). Dalam aksi yang berakhir ricuh tersebut mereka menolak disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) karena dinilai merugikan buruh dan pekerja. Republika/Putra M. Akbar

Polisi Diminta Persuasif dan tak Represif Hadapi Massa Aksi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Imparsial Al Araf berharap agar Kepolisian melakukan pendekatan persuasif dalam menangani demonstrasi menentang Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker). Aparat kepolisian juga diminta tak represif terhadap demonstran."Polisi harus menjalankan fungsi kamtimbmasnya secara proporsional dan sesuai hukum," tegas Al Araf kepada Republika, Kamis (8/10)."Penting untuk tidak menggunakan kekerasan yang berlebihan yang dapat mengakibatkan jatuhnya korban," tambah...