#quantitative-easing

Rabu , 10 Feb 2021, 16:46 WIB

BI Tambah Likuiditas Perbankan Rp 14,16 Triliun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatatkan penambahan likuiditas perbankan sebesar Rp 14,16 triliun per 4 Februari 2021. Adapun penambahan ini sebagai langkah ekspansi operasi moneter. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo...

Ahad , 24 Jan 2021, 18:04 WIB

Kebijakan Quantitative Easing BI Bantu Jaga Likuiditas BRI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk menyatakan, kebijakan Quantitative Easing (QE) Bank Indonesia (BI) sepanjang 2020 telah memberikan pengaruh positif terhadap kondisi likuiditas BRI. Khususnya melalui penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) dan ekspansi moneter. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza menyebutkan, likuiditas BRI yang terjaga tersebut dioptimalisasikan untuk mendukung pertumbuhan kredit. Selain juga dimanfaatkan untuk membeli surat berharga...

Jumat , 22 Jan 2021, 01:40 WIB

BI Lanjutkan Pelonggaran Likuiditas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia melanjutkan pelonggaran likuiditas pada 2021...

Kamis , 21 Jan 2021, 17:20 WIB

BI Suntikkan Likuiditas Perbankan Hingga Rp 726 Triliun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) sudah menginjeksi likuiditas...

Kamis , 12 Nov 2020, 17:37 WIB

BI Telah Longgarkan Likuiditas Pasar Hingga Rp 672,4 Triliun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) berkomitmen menjaga stabilitas keuangan...

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. Bank Indonesia menyebut penempatan dana pemerintah di bank umum akan membantu melancarkan stimulus pemulihan ekonomi. Ini juga membantu kebijakan quantitative easing (QE) yang sudah dijalankan oleh BI.

Selasa , 30 Jun 2020, 06:22 WIB

BI: Penempatan Dana Pemerintah di Bank Umum Lancarkan QE

Jumat , 05 Jun 2020, 20:21 WIB

Gubernur: Pembelian SBN oleh BI di Pasar Perdana Menurun

Kamis , 28 May 2020, 19:22 WIB

BI Telah Kucurkan Kelonggaran Kuantitatif Rp 583,5 Triliun

Kamis , 07 May 2020, 14:31 WIB

Penerapan Quantitative Easing Bisa Picu Inflasi Tinggi

Kamis , 07 May 2020, 13:20 WIB

BI Sudah Injeksi Likuiditas Rp 503,8 Triliun

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan jumlah pembelian Surat Berharga Negara (SBN) oleh Bank Indonesia di pasar perdana diperkirakan maksimal sekitar Rp 125 triliun.

Rabu , 06 May 2020, 15:05 WIB

BI Maksimal Serap SBN Rp 125 Triliun dari Pasar Perdana

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR periode 2019-2024 dari Fraksi PDI Perjuangan Said Abdullah memegang palu pimpinan usai rapat penetapan Ketua Banggar di ruang Banggar, Kompleks Parlemen, Jakarta, akhir 2019 lalu. Banggar merekomendasikan Bank Indonesia membeli SBN repo milik perbankan.

Kamis , 30 Apr 2020, 15:11 WIB

Banggar DPR Sarankan BI Lanjutkan Quantitative Easing

Bank Indonesia telah menggelontorkan Rp 503,8 triliun melalui instrumen kuantitas atau quantitative easing (QE). Dana ini untuk mencukup ketersediaan likuiditas perbankan di tengah penyebaran virus corona.

Rabu , 29 Apr 2020, 13:56 WIB

BI Gelontorkan Rp 503,8 Triliun Cukupi Likuiditas Perbankan

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari/ama.

Jumat , 17 Apr 2020, 17:20 WIB

Quantitative Easing BI Sudah Capai Rp 420 Triliun

Bank of Japan (BOJ) Governor Haruhiko Kuroda walks into a news conference at the BOJ headquarters in Tokyo October 7, 2014.

Ahad , 22 Mar 2015, 21:36 WIB

Jepang Tegaskan tak Ada Perang Mata Uang

Petugas menghitung mata uang Dolar AS di jasa penukaran mata uang, Jakarta,Kamis (18/9). (Prayogi/Republika)

Ahad , 22 Mar 2015, 19:27 WIB

Analis: Dunia Sedang Perang Mata Uang

Selasa , 27 Jan 2015, 19:39 WIB

Dampak QE Eropa tak Sebesar AS, Ini Sebabnya

The Fed Hentikan Program Stimulus

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Program stimulus finansial terbesar dalam sejarah AS telah berakhir. Kini telah dimulai babak baru dalam perekonomian AS.Pada Rabu (29/10) siang, The Fed mengumumkan telah menghentikan program stimulusnya. Stimulus yang dikenal sebagai quantitative easing (QE) ini telah berlangsung selama enam tahun sejak 2008. Selama ini The Fed mengucurkan dana miliaran dollar AS untuk membeli surat berharga negara...