Kamis 22 Aug 2013 13:58 WIB

Pelat Nomor 'F1' Ditawar Rp 100 Miliar

Red: Yudha Manggala P Putra
Pelat nomor F1
Foto: swns.com
Pelat nomor F1

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bagi pengusaha Inggris Afzal Kahn, memiliki pelat nomor "F1" adalah kebanggaan yang tidak begitu saja bisa dinilai dengan 'segelintir' uang. Itu mengapa, ketika ada yang menawarkan 6 juta poundsterling (sekitar Rp 103 miliar) untuk pelat unik itu, ia langsung menolaknya.

Selain karena harga yang menurutnya tidak sepadan, Khan disebut masih ingin tercatat sebagai pemilik pelat nomor termahal di Inggris.

Lima tahun lalu Khan beli plat itu seharga 440 ribu poundsterling (sekitar Rp 7,5 miliar) dan saat itu pun "F1" sudah jadi yang termahal di Inggris.

Kini, pelat nomornya ditawar seseorang sangat kaya dengan harga 6 juta poundsterling tapi Kahn menolak. Seperti dilaporkan mailonline, plat nomor tersebut dipasang di Bugatti Veyron miliknya.

Enam juta poundsterling di Inggris bisa untuk membeli enam Buggati Veyron atau 75 Range Rover atau 600 Ford Fiesta. Kahn, pemilik usaha A Kahn Design di Bradford Inggris, yakin harga 6 juta poundsterling untuk pelat nomornya masih terlalu murah.

Juru bicaranya mengatakan sang bos enggan menjual plat nomor itu karena masih ingin tercatat sebagai pemilik plat nomor termahal di Inggris. "F1" sebelum dibeli Kahn adalah plat nomor kendaraan Volvo S80 yang dipakai ketua dewan kota Essex County. Kahn juga pemilik plat nomor "F4RH" dan "NO1".

Biro spesialis plat nomor regtransfers.co.uk menulis pada September tersedia plat nomor "X1" ditawarkan seharga 1 juta poundsterling tapi belum diketahui plat nomor itu telah terjual.

Konglomerat Rusia Roman Abramovich yang juga pemilik klub sepak bola Chelsea memiliki plat nomor "VIP 1" yang dia bayar seharga 285 ribu poundsterling (sekitar Rp 4,75 miliar).

Konon harga termahal plat nomor adalah yang bertuliskan "1" di Uni Emirat Arab. Tahun 2008 pengusaha asal Abu Dhabi Saeed Khouri, ketika itu berusia 25 tahun, membeli plat itu seharga 7,1 juta poundsterling (sekitar Rp 118,6 miliar)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement