REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Monumen Nasional (Monas) selama tiga pekan kedepan tidak menerima kunjungan. Pasalnya sampai tanggal 18 Mei nanti Monas baru selesai dibersihkan dari debu yang menempel menjadi kotoran berkarat.
Meski dimikian warga lokal maupun asing masih banyak yang berbondong-bondong mendatangi Monas. Tidak tahu monas dibersihkan terlihat banyak warga baik muda maupun tua langsung nyelonong masuk aja. Seketika petugas langsung menghampiri. "Maaf ya adik-adik dan ibu-ibu, jangan di jalan," kata petugas berseragam serba hitam sambil melarang mereka duduk di anak tangga menuju pintu masuk Monas, Selasa (6/5).
Pengunjung lainnya yang sama akan masuk langsung bertanya. "Memang kenapa pak kita nggak boleh masuk?". Petugas keamanan yang menegur itu langsung menjawab. "Lagi dibersihkan di atasnya bu," katanya dengan nada lembut.
Meski banyak yang tidak tahu, namun ada beberapa pengunjung yang mengetahui kalau Monas sementara tidak buka. Mereka mengaku datang ke Monas hanya ingin melihat seperti apa Monas dimandikan. "Ingin lihat aja," ujar salah seorang pengunjung bernama Irvan.
Keinginan untuk melihat Monas 'dimandikan' disampaikan pasangan muda-mudi Rere dan Bani. "Tahu, sering, banyak juga kan beritanya. Ini ingin lihat aja," ujar keduanya bersamaan.
Elim, salah seorang petugas yang biasa berjaga di Monas menuturkan, lift yang biasa mengantarkan pengunjung ke puncak Monas terpaksa dikunci manual. "Supaya pengunjung tidak bisa menggunakannya. Karena selama Monas dalam proses pembersihan, hanya petugas kebersihan yang boleh menggunakan. Itu juga kita yang nganterin," paparnya saat menemani ROL ke lantai atas bangunan Monas.
Saat ini semua peralatan untuk membersihkan Monas sudah siap dioperasikan. Selang penyedot air dan tangga almunium untuk menjangkau cawan Monas pun sudah dipasang.
Petugas melarang para pengunjung tidak berada di sekitar area peralatan pembersih. Hal itu supaya tidak mengganggu petugas yang sedang bekerja membersihkan Monas.
