Senin 02 Oct 2017 18:23 WIB

‘Memaniskan’ Timur Indonesia (I)

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Agung Sasongko
Mentan Amran Sulaiman bersalaman dengan civitas akademika Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara, Senin (1/10).
Foto: Republika/Erdy Nasrul
Mentan Amran Sulaiman bersalaman dengan civitas akademika Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara, Senin (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan yang mengarah ke wilayah timur Indonesia tak pernah berhenti. Pada Mei tahun ini Presiden langsung mengecek langsung pembangunan jalan Trans Papua. Bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan sejumlah personel TNI dan Polri, Kepala Negara menaiki motor trail meninjau perkembangan pembangunan akses itu.

Dengan dibukanya jalan sepanjang 4.300 kilometer persegi itu, keterhubungan masyarakat satu wilayah dengan lainnya semakin terbuka. Ekonomi akan tumbuh lebih cepat. Namun ini saja tidak cukup. Pembangunan lainnya juga terus digenjot, salah satunya adalah pabrik gula. Ini merupakan pabrik yang belum banyak di timur Indonesia. Bayangkan, dari hampir 80 pabrik gula, 80 persen di antaranya berlokasi di Pulau Jawa. Sisanya menyebar di Sumatra dan Sulawesi..

Pemerintah berencana ‘memaniskan’ timur Indonesia, yaitu menambah pabrik gula di Sulawesi Tenggara. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, pabrik tersebut akan dibangun di dua lokasi: Kabupaten Bombana dan Konawe Selatan. Tanah di sana dinilai sangat bagus untuk ditanami tebu.

“Iklim pertanian di daerah tersebut sangat mendukung untuk tanaman tersebut. Nanti kita lihat apakah akan dibangun satu atau dua pabrik gula,” ujar dia saat memberikan sambutan dalam pengukuhan guru besar di Kompleks Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara, Senin (2/10).

Peraih Satyalancana Pembangunan pertanian pada 2007 itu menjelaskan sudah ada pengusaha asing yang siap berinvestasi Rp 4 triliun. Proses investasi itu sudah melalui seleksi ketat. Dari ribuan orang yang mendaftar untuk berinvestasi, pemerintah mengerucutkan menjadi ratusan, kemudian puluhan, hingga akhirnya hanya empat pengusaha.

Menteri Pertanian mengatakan investor asing yang siap menanamkan modal untuk pembangunan pabrik gula ini memiliki uang kas sekitar Rp 2 triliun. Itu merupakan syarat utama untuk berinvestasi di negeri ini. Pengusaha asing ini sebelumnya sudah berpengalaman mengelola ratusan ribu hektare kebun kelapa sawit. Perusahaannya juga didukung dengan sarana belasan jet pribadi yang siap dimanfaatkan untuk mendukung investasi ini. n erdy nasrul

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement