Selasa 17 Apr 2018 19:42 WIB

Pegadaian Siapkan Rp 500 Miliar untuk Kembangkan Digital

Perusahaan tahun ini menargetkan 2.000 nasabah baru.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas memberikan informasi mengenai Pegadaian Digital Service (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Petugas memberikan informasi mengenai Pegadaian Digital Service (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pegadaian tahun ini fokus meningkatkan layanan digital. Perseroan ini pun menyiapkan dana sebesar Rp 500 miliar untuk mengembangkan sistem sekaligus infrastruktur Informasi dan Teknologinya (IT). "Tahun ini kita siapkan dana untuk capex (belanja modal) sebesar Rp 1,2 triliun. Sebanyak Rp 500 miliar di antaranya untuk IT," ujar Direktur Utama Pegadaian Sunarso kepada wartawan di Jakarta, Selasa, (17/4).

Menurutnya, transformasi digital penting sebagai salah satu upaya untuk menggaet nasabah baru terutama nasabah muda. Perusahaan tahun ini menargetkan 2.000 nasabah baru.

Direktur Keuangan dan IT Pegadaian Teguh Wahyono menambahkan, perseroan akan membangun jaringan di IT. "Contoh digital itu, kita harus membangun data centre, kita harus membuat aplikasi, kita akan perbaiki back end-nya, kita juga akan mengadakan berbagai sistem yang arahnya digital. Mungkin paling gampang seperti fintech (financial technology). Kita menuju mesin seperti itu," jelasnya pada kesempatan serupa.

(Baca: Pegadaian Perbaiki 1.000 Outlet di Seluruh Indonesia)

Ia mengaku, Pegadaian pun sangat terbuka bila ada perusahaan fintech yang ingin berkolaborasi. Pasalnya, kedua lembaga keuangan itu bisa saling melengkapi.  "Kita punya pengalaman, infrastruktur, dan punya konsumen yang besar. Kita sangat welcome ke fintech karena mereka punya teknologinya, karena untuk bangun sendiri nggak gampang, maka kerja sama adalah salah satu alternatif," tutur Teguh.

Saat ini, dia mengatakan, sudah ada beberapa perusahaan fintech dalam proses penjajakan. "Kita masih (akan) kerja sama bisnis to bisnis (b2b) tapi ke depan kalau memang cocok ya kita 'nikah' dengan mereka (fintech) tapi butuh waktu," jelasnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement