Jumat 26 Apr 2024 22:31 WIB

Timnas Lolos Semifinal Piala Asia U23, Ini Tuntunan Islam dalam Merayakan Kemenangan

Kemenangan timnas U23 atas Korsel memang patur disyukuri.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Muhammad Hafil
Timnas Indonesia saat merayakan kemenangan atas Korsel.
Foto: Republika
Timnas Indonesia saat merayakan kemenangan atas Korsel.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Timnas sepakbola U-23 mengukir sejarah dengan lolos ke babak semifinal Piala Asia U23 2024 Qatar setelah menyingkirkan Korea Selatan lewat drama adu penalti pada babak perempat final, di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB. Bermain imbang 2-2 hingga babak perpanjangan waktu, Garuda Muda sukses mengalahkan Korsel 11-10 di babak adu penalti.

Kesuksesan tersebut sangat disambut suka cita oleh ratusan juta rakyat Indonesia. Pasalnya, tim asuhan Shin Tae-yong ini merupakan penampilan perdana di turnamen ini. Bagaimana Islam mengajarkan dalam menyikapi sebuah kemenangan penting?

Baca Juga

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur mengatakan kemenangan timnas U23 atas Korsel memang patur disyukuri. Sebab hasil tersebut juga tak lepas dari izin Allah SWT. Gus Fahrur pun tak melarang jika harus merayakan kemenangan penting tersebut.

"Setiap orang mengikuti pertandingan  untuk meningkatkan prestasi dan  setelah mendapatkan kemenangan dia harus meng-expresikan rasa gembira nya dengan mengucap 'Hamdallah' dan berbuat kebajikan bukan hanya dengan sikap euforia," ujar Gus Fahrur kepada Republika.co.id.

Pengasuh Pondok Pesantren Annur I Bululawang, Malang, Jawa Timur ini menambahkan semua permainan dan perlombaan di dunia hanya hiburan. Maka dari itu sebaiknya sebagai seorang muslim harus tetap waspada dan hati-hati.

"Jangan sampai terlena dan tidak bersyukur, agar selamat dan mendapatkan pahalanya kelak dihadapan Allah SWT," katanya.

Gus Fahrur menuturkan ketika mendapatkan kemenangan dianjurkan agar bersyukur, bertasbih dan beristighfar. Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Surah al-Ashr ayat 1-3 yang berbunyi:

وَالْعَصْرِۙ(1) اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ(2) اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ(3)

Wal-‘aṣr(i). 

Innal-insāna lafī khusr(in). Illal-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti wa tawāṣau bil-ḥaqq(i), wa tawāṣau biṣ-ṣabr(i).

Artinya: "Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement