Ahad 14 Oct 2018 22:37 WIB

Difabel di Jember Jalani Pelatihan Bisnis Digital

pelatihan itu dapat memberi peluang kepada para disabilitas di Jember berbisnis.

Red: Agung Sasongko
Sejumlah penyandang disabilitas mengikuti tur motor difabel saat acara peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2017 di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (3/12).
Foto: Antara/Moch Asim
Sejumlah penyandang disabilitas mengikuti tur motor difabel saat acara peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2017 di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Salah satu usaha bisnis jaringan ritel memberikan pelatihan kepada kelompok berkebutuhan khusus atau difabel yang tergabung dalam Persatuan Penyandang Cacat (Perpenca) Jember di bidang bisnis digital.

"Kami menyambut baik respons yang ditunjukkan Perpenca Jember yang hadir dalam pelatihan bisnis digital Alfamind," kata Digital Business General Manager Alfamart Viendra Primadia di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Ahad (14/10).

Menurutnya Alfamind merupakan toko virtual, yang mana pengguna atau "store owner" dapat memiliki toko Alfamart tanpa harus membangun toko tersebut secara fisik, sehingga semua orang berkesempatan memiliki toko ritel tanpa harus membangun toko tersebut.

"Pemilik toko tidak perlu repot memikirkan stok dan distribusi barang karena hanya bermodalkan piranti cerdas (smartphone), sehingga mereka dapat menjual produknya langsung ke konsumen," tuturnya.

Ia mengatakan target Alfamart ingin membantu kelompok disabilitas untuk menambah penghasilan dan perekonomian mereka karena banyak dari warga berkebutuhan khusus itu yang memiliki smartphone, sehingga bisnis itu bisa dilakukan dimana saja dengan mudah.

Selain itu, bentuk kepedulian terhadap disabilitas juga telah ditunjukkan Alfamart Cabang Jember dengan melakukan perekrutan warga berkebutuhan khusus menjadi karyawan.

Sementara Ketua Perpenca Jember Zainuri mengapresiasi apa yang dilakukan Alfamart Cabang Jember untuk peduli dengan para disabilitas, baik melalui pelatihan di bidang bisnis digital maupun dalam perekrutan menjadi karyawan.

"Melalui pelatihan itu dapat memberi peluang kepada para disabilitas di Jember untuk menjalankan bisnis hanya melalui smartphone yang mereka miliki. Ini merupakan upaya dari Alfamart yang layak kami apresiasi," katanya.

Ia mengaku senang Alfamart juga telah merekrut warga disabilitas menjadi karyawannya karena sejauh ini sudah ada empat orang yang sudah direkrut menjadi karyawan dan dimungkinkan ke depan jumlah disabilitas yang menjadi karyawan Alfamart bisa bertambah.

"Hal itu diatur dalam Undang-Undang No. 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Saat ini jumlah penyandang disabilitas di Jember mencapai 1.200 orang dan dari jumlah itu sebanyak 300 orang di antaranya sudah terserap dalam dunia kerja," tuturnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement