Senin 02 Sep 2019 02:04 WIB

Kemarau, Lampung Tetap Tingkatkan Produksi Padi

Petani memanfaatkan lahan kering dan tegalan untuk ditanam padi.

Red: Gita Amanda
Petani padi di Lampung dilanda kekeringan.
Foto: Kementan
Petani padi di Lampung dilanda kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Provinsi Lampung sebagai salah satu sentra produksi padi di Indonesia, tetap memanfaatkan lahan kering dan tegalan untuk ditanam padi. Salah satunya di Desa Sebatuan, Kabupaten Lampung Barat.

Pertanaman serempak yang dilakukan disana diawali dengan tanam perdana padi lahan kering/tegalan di Desa Sebatuan Lunik, Kecamatan Batubrek, Kabupaten Lampung Barat bersama kelompok tani Harapan Makmur, Ahad (1/9).

Kegiatan tersebut dilakukan bersama Dinas Pertanian Kabupaten, Babinsa, Babinkamtibnas dan Tim Pusat Kementan untuk mengajak serta kelompktani melakukan tanam serempak. "Program pemerintah khususnya bantuan benih padi unggul di lahan kering ini sangat membantu kami dan bisa mengurangi beban tidak perlu beli benih lagi," ujar Asmani Ketua Poktan Harapan Makmur seperti dalam siaran pers.

Asmani menjelaskan luas lahan yg diusahakan sekitar 30 hektare (ha) dengan jumlah anggotanya 36 orang. Sebelumnya ia menggunakan benih lokal denga potensi hasil hanya 500 sampai 800 kilogram.

"Namun dengan adanya bantuan benih un meyakini minimal produksi 2 sampai 3 ton dapat tercapai," ungkapnya.

Tidak hanya di Desa Sebatuan Lunik, di desa lain juga sedang digencarkan mulai tanam padi. Agus Indra selaku PPL di Desa Kotabesi mengungkapkan potensi lahan kering di Desa Kotabesi seluas 290 ha sedangkan secara keseluruhan total lahan kering di Kecamatan Batubrak seluas 1.080 ha tersebar di 9 desa.

"Targetnya luasan lahan kering tersebut akan kami tanam di Agustus ini," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Provinsi Lampung, Kristia Andriani. Ia berharap bantuan benih yang diberikan kepada kelompok tani di Kecamatan Batubrak, akan mendorongi petani lebih semangat lagi bercocok tanam di lahan kering.

"Tugas kami selanjutnya pastinya melakukan pencatatan tanam melalui data PDPS di tingkat Kabupaten, kami pastikan tidak ada data yang tercecer agar pencatatan bisa memenuhi target yang disepakati bersama," tegasnya.

Mendukung apa yang dilakukan petugas daerah, Kepala Subdirektorat Pengembangan Produksi Benih, Suharyanto, Kementerian Pertanian, (Kementan) berharap bantuan benih pusat dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan produksi.

"Kalau produksi meningkat tentunya harapan selanjutnya bantuan Kementan ini dapa meningkatkan pendapatan petani," sebutnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قُوْلُوْٓا اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَمَآ اُنْزِلَ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَالْاَسْبَاطِ وَمَآ اُوْتِيَ مُوْسٰى وَعِيْسٰى وَمَآ اُوْتِيَ النَّبِيُّوْنَ مِنْ رَّبِّهِمْۚ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْهُمْۖ وَنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah, “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta kepada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, dan kami berserah diri kepada-Nya.”

(QS. Al-Baqarah ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement