Jumat 25 Oct 2019 23:45 WIB

Pemerintah Tangani Radikalisme, Ansor: Tugas Jadi Ringan

Radikalisme harus dihadapi dengan agama.

Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas ketika mengunjungi Kantor Republika, Jakarta, Jumat (7/9).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas ketika mengunjungi Kantor Republika, Jakarta, Jumat (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, memberi apresiasi atas Kabinet Jokowi yang memberikan penekanan dan perhatian serius terhadap masalah berkembangnya radikalisme di tengah masyarakat sehingga tugas Ansor menjadi ringan.

"Pemerintah akan serius menangani masalah radikalisme. Selama ini Ansor dan Banser ikut terjun menghadapi kelompok radikal dan intoleran karena merasa negara tidak serius hadir," katanya di Jakarta, Jumat (25/10). 

Baca Juga

Karena negara sudah memastikan menangani serius masalah ini, pihaknya merasa tugasnya menjadi ringan.

"Sekarang waktu kami banyak untuk melakukan penguatan internal, melakukan konsolidasi, memperkuat kaderisasi, dan melakukan upaya-upaya kemandirian organisasi," ujar Gus Yaqut, sapaan Yaqut Cholil Qoumas.

Ia menjelaskan bahwa NU memiliki tiga pilar, yaitu Nahdlatul Wathan (kebangkitan nasional), Taswirul Afkar (artikulasi pemikiran), dan Nahdlatul Tujjar (kebangkitan saudagar/ekonomi).

Terkait dengan Nahdlatul Wathan, kata dia, tanpa harus bicara NKRI harga mati, di dalam dada dan kesadaran hal itu sudah ada di seluruh kader.

Untuk Taswirul Afkar, lanjut dia, keluarga besar NU sudah banyak melahirkan pemikir atau cendekiawan.

"Nah, sayangnya, pilar ketiga, yakni Nahdlatul Tujjar yang masih belum digarap serius. NU masih minim pengusaha. Inilah yang tengah serius digarap Ansor. Kami masih berusaha melahirkan pengusaha-pengusaha yang asli dari NU, dalam konteks ini yang lahir dari Ansor," katanya.

Ia mendorong kader Ansor di seluruh Indonesia mengembangkan diri, berkarya dalam menciptakan peluang-peluang usaha, mencetak pengusaha. Adapun caranya dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) kader Ansor melalui pengembangan program ekonomi.

Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) yang akan dihadiri pimpinan GP Ansor seluruh Indonesia. Rakornas diadakan sebagai langkah konsolidasi, penguatan kaderisasi, dan kemandirian organisasi."Saya meminta kini saatnya kembali melakukan konsolidasi, kaderisasi, dan mempercepat kemandirian organisasi," kata Gus Yaqut.

Terkait dengan kemandirian organisasi, misalnya, Gus Yaqut mendorong semua kader Ansor di seluruh Indonesia untuk melakukan berbagai usaha pengembangan ekonomi kader. Pengembangan ekonomi kader ini sesuai dengan visi dan misi Ansor.

 

 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍۘ مِنْهُمْ مَّنْ كَلَّمَ اللّٰهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجٰتٍۗ وَاٰتَيْنَا عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنٰتِ وَاَيَّدْنٰهُ بِرُوْحِ الْقُدُسِۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ مَا اقْتَتَلَ الَّذِيْنَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ وَلٰكِنِ اخْتَلَفُوْا فَمِنْهُمْ مَّنْ اٰمَنَ وَمِنْهُمْ مَّنْ كَفَرَ ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ مَا اقْتَتَلُوْاۗ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيْدُ ࣖ
Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka dari sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang (langsung) Allah berfirman dengannya dan sebagian lagi ada yang ditinggikan-Nya beberapa derajat. Dan Kami beri Isa putra Maryam beberapa mukjizat dan Kami perkuat dia dengan Rohulkudus. Kalau Allah menghendaki, niscaya orang-orang setelah mereka tidak akan berbunuh-bunuhan, setelah bukti-bukti sampai kepada mereka. Tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) yang kafir. Kalau Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Tetapi Allah berbuat menurut kehendak-Nya.

(QS. Al-Baqarah ayat 253)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement