Senin 14 Sep 2020 19:54 WIB

In Picture: Suasana Hari Pertama PSBB Jakarta Jilid II

.

Rep: Putra M Akbar/ Red: Yogi Ardhi

Sejumlah pekerja menyeberangi pelican crossing di kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (14/9). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menginstruksikan kapasitas karyawan dalam gedung perkantoran di Jakarta dibatasi maksimal hanya 25 persen. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Penumpang menaiki bus transjakarta di Halte Harmoni, Jakarta, Senin (14/9). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membatasi jumlah penumpang dan waktu operasional transportasi umum seperti transjakarta, MRT, LRT, dan KRL maksimal 50 persen dari kapasitas full pada pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara total mulai hari ini hingga 27 September 2020 mendatang. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Sejumlah penumpang saat menaiki KRL di Stasiun Citayam, Depok, Jawa Barat, Senin (14/9). PT Kereta Commuter Indonesia mencatat jumlah penumpang KRL hingga pukul 08.00 WIB pada Senin (14/9) mencapai 92.546 penumpang. Jumlah tersebut mengalami penurunan hingga 19 persen dibandingkan Senin pekan lalu yang mencapai 114.075 penumpang akibat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Suasana lalu lintas yang lengang pada hari pertama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara total di kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (14/9). Pemerintah provinsi DKI Jakarta memberlakukan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid dua mulai hari Senin (14/9) selama dua minggu hingga (27/9) dengan target pembatasan di lingkungan perkantoran. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Karyawan menggunakan pelindung wajah saat bekerja pada hari pertama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara total di salah satu perkantoran di Jakarta, Senin (14/9). Kapasitas perkantoran baik pemerintahan atau swasta di DKI Jakarta dibatasi hingga 25 persen dan hanya sebelas bidang usaha yang diperbolehkan beroperasi dengan pembatasan jumlah 50 persen selama dua pekan dari Senin (14/9) hingga (27/9) mendatang. Republika/Thoudy Badai. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pengendara ojek online menunggu pesanan makanan di salah satu rumah makan di kawasan Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta, Senin (14/9). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperketat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid dua di sejumlah restoran dan kafe hanya boleh menerima pesan antar atau take away mulai hari ini hingga 27 September 2020 mendatang. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Seorang warga membawa sepedanya dengan latar belakang kendaraan yang melintas di kawasan Antasari, Jakarta, Senin (14/9). Hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, arus lalu lintas kendaraan terpantau ramai lancar karena ditiadakannya peraturan ganjil genap. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arus lalu lintas pada hari pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lanjutan, ramai lancar. Kondisi ini terjadi meski aturan ganjil genap ditiadakan.

Berdasarkan pantauan untuk lalu lintas dari arah Jendral Sudirman menuju ke MH Thamrin kendaraan tampak lebih lengang dibanding arah sebaliknya yaitu dari Jalan MH Thamrin menuju Jendral Sudirman. Hal serupa terjadi di jalan Antasari di selatan kawasan Jakarta.

PSBB kembali melarang kegiatan makan di tempat bagi restoran, cafe dan penjual makanan lainnya. Mereka dilarang melayani permintaan selain layanan pesan antar dan pesan ambil.

PSBB kali ini memberi penekanan lebih pada pencegahan kluster perkantoran. Klaster ini memiliki porsi besar dalam peningkatan jumlah kasus baru di Jakarta.

sumber : Republika, Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement