Senin 27 May 2024 18:44 WIB

Syekh Nawawi Al Bantani Disebut Sebagai Transmitter

Syekh Nawawi Al Bantani merupakan ulama Banten yang berkiprah di Makkah.

Red: Muhammad Hafil
Wakil Presiden Maruf Amin menghadiri peringatan Haul ke-129 Syekh Nawawi Al Bantani di Pesantren Annawawi Tanara, Banten, Jumat (27/5).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Maruf Amin menghadiri peringatan Haul ke-129 Syekh Nawawi Al Bantani di Pesantren Annawawi Tanara, Banten, Jumat (27/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyebut sosok Syekh Nawawi Al-Bantani sebagai transmitter, yakni penyambung maksud dan pemahaman para ulama agar tidak terjadi kesalahpahaman.

"Beliau juga adalah menurut saya seorang transmitter. Transmitter itu penyambung dari ulama-ulama terdahulu kepada ulama berikutnya. Beliau (berperan) sebagai penyambung sehingga tidak terjadi kesalahpahaman atau juga bisa memahami secara salah apa yang diucapkan oleh para ulama terdahulu itu melalui syarah-syarah beliau itu," kata Wapres pada acara Haul ke-131 Syekh Nawawi Al-Bantani di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Kabupaten Serang, Banten belum lama ini.

Baca Juga

Syekh Nawawi Al-Bantani, pemilik nama lengkap Muhammad Nawawi bin Umar bin Arabi bin Ali bin Jamad bin Janta bin Masbuqil Al-Bantani Al-Jawi merupakan salah satu ulama ternama di tanah air yang lahir di sebuah desa kecil di Kecamatan Tirtayasa (sekarang Kecamatan Tanara), Kabupaten Serang pada 1230 Hijriah atau 1815 Masehi.

Wapres pun menganalogikan seorang transmitter, yakni transmisi yang menjadi penyambung arus listrik sebelum akhirnya sampai pada gardu listrik. Tanpa keberadaan transmisi, arus listrik yang tidak teratur dapat menyebabkan kebakaran di gardu listrik. Analogi tersebut selaras dengan peran Syekh Nawawi sebagai penyambung pemahaman para ulama.