Kamis 03 Jun 2021 15:13 WIB

KCIC: Jalan Ambles di Sekitar Proyek Terowongan Bisa Dilalui

Penurunan tanah tidak mengganggu proses pekerjaan kontruksi terowongan Tunnel 8 KCJB.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Suasana pengeboran terowongan pada proyek pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung di Cipatat, Kabupaten  Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (27/5/2020). PT Kereta Cepat Indonesia China mencatat, realisasi pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 48,3 persen dan ditargetkan akan mencapai 70 persen pada akhir 2020 mendatang
Foto: ANTARA/RAISAN AL FARISI
Suasana pengeboran terowongan pada proyek pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (27/5/2020). PT Kereta Cepat Indonesia China mencatat, realisasi pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 48,3 persen dan ditargetkan akan mencapai 70 persen pada akhir 2020 mendatang

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan jalan ambles di sekitar terowongan KCIC di sekitar Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, sudah bisa dilalui. Amblesan tersebut tidak berpengaruh terhadap progres pengerjaan terowongan. 

"Sekarang jalurnya sudah bisa dilalui. Kami juga pastikan, kejadian itu tidak mengganggu konstruksi. Karena itu di jalan sementara. Rekomendasi Kementerian PUPR, jalan tersebut perlu penguatan lagi," ujar Corporate Secretary PT KCIC Mirza Soraya di Bandung, Kamis (3/6).

Mirza menyanggah terkait adanya informasi kalau terowongan roboh atau menyebabkan terputusnya Jalan Raya Padalarang-Purwakarta. Padahal, bagian yang ambles adalah lajur pengalihan pada jalan yang tidak dipergunakan untuk lalu lintas.  

Menurutnya, kondisi itu sudah ditinjau oleh Ketua Tim Pelaksana Gugus Tugas Khusus Pengendalian Perizinan dan Pengawasan Kegiatan terhadap Pemanfaatan Bagian-Bagian Jalan Tol Hadrianus Bambang Nurhadi Widihartono. Juga ditinjau oleh  Komisi Keselamatan Konstruksi dan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan pada hari Rabu (2/6). 

Untuk diketahui penurunan tanah tidak mengganggu proses pekerjaan kontruksi terowongan Tunnel 8 KCJB. Di sisi lain, tim di lapangan juga melakukan penataan drainase yang baik mengingat lokasi tersebut berada pada tikungan jalan dengan super elevasi miring dan juga jalan menurun yang tujuannya menjauhkan aliran air dari badan terowongan. 

"Antisipasi dan mitigasi dalam setiap langkah pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung selalu kami lakukan. Begitu juga koordinasi dan komunikasi serta pelibatan para ahli agar dampak pembangunan bisa diminimalisasi dan pembangunan bisa berjalan dengan baik," paparnya.

PT KCIC sendiri, kata dia, terus mengejar target operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di tahun 2022. Hingga pekan keempat Mei, pengerjaan proyek KCJB sudah berada di angka 74 persen.

Mirza menyebutkan, upaya percepatan pembangunan terus dilakukan. Belum lama ini, pemasangan box girder arah Bandung dari Casting Yard #1 sudah dirampungkan.

“Hingga saat ini pembangunan terus kami lakukan secara simultan di berbagai aspek. Melihat perkembangan yang ada, kami optimis target operasional di tahun 2022 bisa tercapai,” katanya.

Di tahun ini, kata dia, selain penyelesaian konstruksi, juga akan dimulai pemasangan peralatan sistem perkeretaapian. Ini dilakukan sebagai salah satu tahapan persiapan jelang operasional kereta cepat.

“Target kami pada Februari 2022, konstruksi struktur bridge rampung. Setelah itu kita akan melakukan ragam persiapan jelang uji coba,” katanya.

Mirza menyebutkan, sesuai dengan arahan Presiden RI, Joko Widodo dalam kunjungannya belum lama ini, KCJB akan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya. Di samping itu, keberadaan KCJB akan menghadirkan dampak pengembangan ekonomi bagi daerah-daerah yang dilintasi.

Selama proses pembangunan, Mirza menyebutkan manfaat sosial keberadaan KCJB yang sudah dirasakan masyarakat. Ia menyebutkan, secara berkala, PT KCIC melakukan community development atau pengembangan untuk masyarakat sekitar proyek pembangunan KCJB.  

Beberapa benefit sosial yang dilakukan, kata dia, adalah peningkatan fasilitas umum bagi yang terdampak pembebasan lahan, pembangunan infrastruktur dan lainnya.

“Contohnya ketika ada masjid yang terkena proyek ini, kami pindahkan masjidnya ke lokasi baru, dengan desain dan kualitas yang lebih baik. Begitu juga dengan sekolah dan fasilitas lainnya,” katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement