Selasa 16 Nov 2021 15:20 WIB

Menyambung Kembali Jalur Kereta di Ranah Minang

Salah satu jalur KA yang akan dihidupkan kembali yaitu dari Naras menuju Sungai Limau

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang anak berada di kereta api wisata jurusan Padang-Padang Pariaman di Stasiun Kereta Api Simpang Haru, Padang, Sumbar.
Foto: M Arif Pribadi/Antara
Seorang anak berada di kereta api wisata jurusan Padang-Padang Pariaman di Stasiun Kereta Api Simpang Haru, Padang, Sumbar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalur kereta api di Sumatra Barat sudah hadir sejak 1800-an sejak ditemukannya batubara di wilayah tersebut. Kini dengan sejumlah pembangunan jalur kereta api (KA) yang ada, pemerintah akan menyambung kembali jalur kereta di ranah minang yang sebelumnya sudah mati.

Dari sekian banyak rute yang ada, salah satu jalur KA yang akan dihidupkan kembali yaitu dari Naras menuju Sungai Limau. Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulmafendi memastikan saat ini reaktivasi jalur kereta api tersebut sudah memasuki rencana strategis. "Dokumen sudah disiapkan, kita harapkan 2022 bisa dilakukan persiapan lahan," kata Zulmafendi, Senin (15/11).

Baca Juga

Reaktivasi jalur KA dari Naras hingga Sungai Limau diperlukan karena saat ini sudah tumbuh berbagai aktivitas. Di jalur tersebut, aktivitas perumahan, sekolah, hingga instansi pemerintahan sudah ada sehingga jalur KA tersebut berpotensi dihidupkan kembali.

Meskipun begitu, Zulmafendi mengatakan dalam menghidupkan kembali jalur KA di Sumatra Barat bukanlah hal yang mudah. Jalur kereta milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI di Sumatra Barat banyak yang sudah digunakan oleh masyarakat untuk membangun tempat tinggal hingga tempat berusaha.

Zulmafendi menargetkan penertiban lahan di jalur KA yang akan dihidupkan kembali tersebut dapat selesai pada tahun ini. Lalu persiapan dapat dilakukan pada 2022 dan pada 2023 dapat melakukan reaktivasi. "Jalur ini sangat mendukung mobilitas masyarakat sehingga jalur KA hingga Padang sudah bisa terhubung dengan baik," ujar Zulmafendi.

Tak hanya itu, banyak potensi yang menguntungkan jika jalur KA Naras-Sungai Limau sepanjang tujuh kilometer dihidupkan kembali. Jalur tersebut dapat digunakan untuk angkutan CPO dan penumpang, membangkitkan perekonomian, hingga mempermudah akses para pelaku usaha dari dan ke Padang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement