Rabu 10 Nov 2021 14:01 WIB

PT KAI Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Musim Hujan

KAI memetakan pada 2021 terdapat 243 titik rawan di Pulau Jawa dan Sumatra.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
VP Public Relations PT KAI, Joni Martinus.
Foto: Dok Pemprov Jabar
VP Public Relations PT KAI, Joni Martinus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) meningkatkan kewaspadaan menghadapi curah hujan yang semakin meningkat untuk meminimalisasi gangguan terhadap perjalanan kereta, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Hal itu dilakukan agar perjalanan kereta tak terganggu.

"Memasuki musim hujan ini, kami berkomitmen untuk terus bersiaga dan melakukan perbaikan jalur agar perjalanan kereta api di seluruh area kerja KAI senantiasa lancar dan selamat," kata VP Public Relations PT KAI, Joni Martinus di Jakarta, Rabu (10/11).

Joni menjelaskan, upaya antisipasi dilakukan, di antaranya menyiagakan petugas khusus di titik-titik rawan bencana secara bergantian bersiaga selama 24 jam. Dia menyebut, para petugas juga dapat langsung melakukan tindakan jika terjadi masalah pada jalur rawan tersebut.

Selain menyiagakan petugas khusus, PT KAI juga telah menempatkan alat material untuk siaga (AMUS) di berbagai stasiun yang berdekatan dengan daerah rawan. AMUS yang disiapkan tersebut berupa pasir dalam kantong karung, bantalan rel, perancah dari besi untuk penahan pondasi jalur, dan lainnya.

"Sejumlah peralatan ringan hingga alat berat seperti multi tie tamper (MTT) juga disiagakan untuk merawat kondisi jalur rel agar tetap laik dilintasi kereta api," ujar Joni.

Dia melanjutkan, KAI memetakan pada 2021 terdapat 243 titik rawan dengan rincian 92 titik rawan banjir, 85 titik rawan longsor, dan 66 titik rawan amblas yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra. Jumlah titik rawan ini berkurang 30 persen jika dibanding dengan pada 2020, yaitu sebanyak 345 titik rawan.

Adapun perbaikan yang sudah PT KAI lakukan, di antaranya melalui normalisasi drainase dan pembuatan talut penahan konstruksi jalur kereta. Sehingga jumlah lokasi rawan tersebut dapat berkurang. Menghadapi musim hujan ini pula, PT KAI juga melakukan pensterilan jalur dari pepohonan.

Hingga Oktober 2021, PT KAI telah melakukan pemotongan pohon sebanyak 7.876 pohon untuk menghindari terjadinya pohon tumbang di jalur rel. Joni menambahkan, bisnis transportasi pada hakikatnya adalah bisnis keselamatan dan pelayanan.

Sehingga upaya PT KAI untuk memitigasi gangguan di musim hujan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap transportasi kereta untuk mendukung konektivitas sehari-hari.

"Pengecekan jalur secara langsung juga rutin kami lakukan baik dengan jalan kaki maupun menggunakan lori dressin, bahkan para kepala daerah operasi terjun ke lapangan untuk dapat melakukan perbaikan dengan segera jika menemukan masalah," ujar Joni.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement