Senin 28 Feb 2022 11:40 WIB

Tim Pemulihan Trauma Dikirim ke Tempat Pengungsian Gempa Pasaman

Tim pemulihan trauma sudah mulai bekerja di tempat pengungsian gempa Pasaman

Red: Nur Aini
Sejumlah pengungsi korban gempa bumi berada di dalam tenda pengungsian di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat, Sabtu (26/2/2022). Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 6.002 oang warga Sumatera Barat mengungsi akibat gempa magnitudo 6,1 yang terjadi Jumat (25/2).
Foto: ANTARA/Muhammad Arif Pribadi
Sejumlah pengungsi korban gempa bumi berada di dalam tenda pengungsian di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat, Sabtu (26/2/2022). Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 6.002 oang warga Sumatera Barat mengungsi akibat gempa magnitudo 6,1 yang terjadi Jumat (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepolisian Daerah Sumatera Barat mengerahkan tim pemulihan trauma ke tempat-tempat pengungsian di Kabupaten Pasaman dan Pasaman barat untuk membantu korban gempa.

Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat Irjen Pol Teddy Minahasa Putra di Padang, Senin (28/2/2022), mengatakan bahwa tim pemulihan trauma sudah mulai bekerja di tempat-tempat korban gempa mengungsi. Ia mengemukakan bahwa upaya pemulihan trauma secara kolektif belum bisa dilaksanakan karena keterbatasan fasilitas pendukung di lokasi pengungsian.

Baca Juga

"Sedangkan untuk trauma healing (pemulihan trauma) harus di tempat-tempat yang layak, yang membuat suasana psikologi nyaman," kata dia.

Di samping menyediakan layanan pemulihan trauma, kepolisian memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok kepada warga yang terdampak gempa. Gempa dengan magnitudo 6,1 yang terjadi di wilayah Kabupaten Pasaman Barat pada Jumat pagi (25/2/2022) telah menyebabkan 11 orang meninggal dunia, 42 orang terluka berat, dan 346 orang terluka ringan menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Ahad (27/2/2022). Selain itu, gempa menyebabkan kerusakan bangunan rumah dan fasilitas umum serta memaksa sekitar 13 ribu orang mengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement