Rabu 20 Apr 2022 23:11 WIB

Menhub Ajak Masyarakat Mudik Lebih Awal

Berbagai pihak melakukan persiapan yang sangat detil untuk mudik lebaran kali ini.

Red: Ilham Tirta
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) berdialog dengan warga.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) berdialog dengan warga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengajak masyarakat mudik atau pulang kampung lebih awal guna menghindari penumpukan arus kendaraan mendekati hari lebaran. Pihaknya bersama dengan Kakorlantas Polri dan juga Kementerian PUPR melakukan persiapan yang sangat detil untuk mudik lebaran kali ini.

"Kami mengajak warga mudik lebih awal, mulai tanggal 23 (April)," ujar Budi saat ditemui di sela peluncuran Visi Berkelanjutan 50/30 Blue Bird di Jakarta, Rabu (20/4/2022), malam.

Baca Juga

Budi mengatakan, mudik kali ini naik 40 persen dibandingkan tahun 2019. Angka 40 persen itu tinggi sekali sehingga Presiden khawatir. "Kami disuruh simulasi," kata Budi.

Simulasi tersebut dilakukan dengan berbagai rekayasa seperti aturan ganjil genap, one way, contra flow, dan truk berporos tiga tidak diperbolehkan melintas di jalan tol dan arteri. "Dengan 40 persen kalau tingkat keberhasilan ganjil genap itu 30 persen sama dengan DKI, baru itu menjadi baik. Kalau tidak, itu fail. Tingkat kegagalan itu cukup tinggi," ujar Menhub.

Karena itu, pihaknya memprediksi apabila tidak ada kesadaran masyarakat untuk tidak bersama-sama mudik 29 dan 30 April 2022, maka akan terjadi kemacetan. "Jadi jangan harap bisa ke Semarang itu 6 sampai 7 jam, bisa dua kali lipatnya," kata dia.

Budi mengatakan, imbauan untuk mudik lebih awal mulai terasa di masyarakat. Ia menceritakan, dalam kunjungannya ke Madura, warga tampak sudah mulai melakukan mudik lebih cepat.

"Tinggal sekarang di darat, yang memang paling complicated. Terjadi di Palimanan, Jakarta sampai ke Semarang dan exercise-nya adalah di situ," ujar Menhub.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement