Sabtu 11 Jun 2022 20:23 WIB

BPBD DKI Minta Masyarakat Waspada Banjir Pesisir Hingga 17 Juni 2022

Bumi memasuki fase bulan purnama yang bersamaan dengan perigee.

Red: Ilham Tirta
Sepeda motor melintasi banjir rob di Muara Baru, Jakarta (ilustrasi).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Sepeda motor melintasi banjir rob di Muara Baru, Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta masyarakat mewaspadai peringatan dari BMKG Maritim Tanjung Priok tentang peringatan potensi banjir pesisir (rob) tanggal 11-17 Juni 2022. Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, selama periode tersebut, bumi memasuki fase bulan purnama yang bersamaan dengan perigee (jarak terdekat bulan ke bumi).

Fenomena itu berpotensi mengakibatkan peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum. "Kami mengimbau masyarakat di wilayah pesisir DKI Jakarta untuk waspada terhadap peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang berpotensi menyebabkan terjadinya banjir pesisir, khususnya di Pademangan, Penjaringan, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Kepulauan Seribu," kata Isnawa di Jakarta, Sabtu (11/6/2022).

Baca Juga

Isnawa meminta masyarakat senantiasa memantau informasi terkini mengenai gelombang air laut melalui laman: bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut. "Apabila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112," kata dia.

Masyarakat juga diimbau selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut dan memperhatikan peringatan dan informasi cuaca maritim dari BMKG. Masyarakat bisa mendapatkan peringatan dini itu melalui: Call Center BMKG Maritim Tanjung Priok: 0813 1676 0711; Facebook: Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok; Instagram: @bmkgpriok @infobmkg @bmkgmaritim; Twitter: @bmkgpriok @infobmkg; serta Website: maritim.bmkg.go.id.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَرَسُوْلًا اِلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ەۙ اَنِّيْ قَدْ جِئْتُكُمْ بِاٰيَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ ۙاَنِّيْٓ اَخْلُقُ لَكُمْ مِّنَ الطِّيْنِ كَهَيْـَٔةِ الطَّيْرِ فَاَنْفُخُ فِيْهِ فَيَكُوْنُ طَيْرًاۢ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚوَاُبْرِئُ الْاَكْمَهَ وَالْاَبْرَصَ وَاُحْيِ الْمَوْتٰى بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚوَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُوْنَ وَمَا تَدَّخِرُوْنَ ۙفِيْ بُيُوْتِكُمْ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَۚ
Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil (dia berkata), “Aku telah datang kepada kamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beritahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang beriman.

(QS. Ali 'Imran ayat 49)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement