Selasa 21 Jun 2022 12:56 WIB

Korsel Bersiap Uji Coba Kedua Roket Dalam Negeri

Uji coba roket pertama gagal menempatkan satelit kosong di orbit.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Korea Selatan (Korsel) menggelar uji coba peluncuran roket antariksa produksi dalam negeri Nuri, Selasa (21/6/2022).
Foto: Lee Jin-man/AP
Korea Selatan (Korsel) menggelar uji coba peluncuran roket antariksa produksi dalam negeri Nuri, Selasa (21/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) menggelar uji coba peluncuran roket antariksa produksi dalam negeri Nuri, Selasa (21/6/2022). Delapan bulan setelah uji coba pertama berhasil meluncurkan roket tapi gagal menempatkan satelit kosong di orbit.

Roket dipasang di tempat peluncuran di Pusat Antariksa Naro pada Senin (20/6/2022). Tes dijadwalkan pekan lalu tapi dibatalkan beberapa jam sebelum dilakukan karena terdapat masalah dengan sensor tangki pengoksidasi.

Baca Juga

Pada Selasa sore, pemerintah memutuskan apakah akan melanjutkannya. Roket KSLV-II Nuri tahap ketiga yang dirancang Institut Penelitian Pesawat Antariksa (KARI) untuk membawa 1,5 ton muatan ke orbit sekitar 600 sampai 800 kilometer di atas bumi.

Roket ini merupakan batu loncatan bagi program luar angkasa Korsel dan jalan untuk mencapai berbagai ambisi mulai dari jaringan 6G, satelit intelijen sampai mengirimkan kendaraan ke bulan.

Roket Nuri ini hanya menggunakan teknologi Korsel dan merupakan kendaraan antariksa pertama negara itu. Peluncuran terakhir Negeri Ginseng pada 2013 setelah berbagai penundaan dan kegagalan uji coba merupakan kerja sama dengan Rusia.

Nuri kunci bagi rencana Korsel untuk membangun sistem navigasi satelit Korea dan jaringan komunikasi 6G. Negara itu juga berencana meluncurkan berbagai satelit militer tapi pemerintah membantah Nuri akan digunakan sebagai senjata.

Korea Selatan juga bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk meluncurkan roket ke orbit bulan. Harapannya dapat mendarat di bulan pada tahun 2030.

Peluncuran kendaraan atau perangkat antariksa merupakan isu sensitif di Semananjung Korea. Di mana Korea Utara menghadapi sanksi program rudal balistik bersenjatakan nuklir.

Pada bulan Maret militer Korsel secara terpisah mengatakan mereka telah berhasil meluncurkan roket luar angkasa tenaga bahan bakar padat. Bagian dari satelit mata-mata.

Di uji coba pertamanya Oktober lalu Nuri berhasil terbang tapi gagal untuk menempatkan muatan di orbit setelah mesin ketiganya terbakar lebih cepat dari yang seharusnya.

Kantor berita Yonhap melaporkan kini para teknisi menyesuaikan tangki helium di dalam tangki pengoksidasian tingkat ketiga untuk mengatasi masalah itu. Pertaruhan uji coba kali ini lebih tinggi.

Roket Nuri akan membawa satelit verifikasi performa dan empat kota satelit yang dikembangkan universitas untuk penelitian. KARI mengatakan berencana menggelar empat uji coba sampai tahun 2027.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement