Rabu 21 Sep 2022 06:45 WIB

Meski akan Gantung Raket, Federer Ingin Tetap Dekat dengan Tenis

Pertarungan Federer melawan cedera lutut memaksanya mengakhiri karier bersejarah.

Red: Endro Yuwanto
Petenis veteran asal Swiss, Roger Federer.
Foto: AP/Kirsty Wigglesworth
Petenis veteran asal Swiss, Roger Federer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legenda tenis asal Swiss, Roger Federer, yang pekan lalu mengumumkan mundur, ingin tetap terhubung dengan olahraga yang telah memberinya segalanya. Juara Grand Slam 20 kali dan salah satu petenis terbaik sepanjang masa itu mengguncang dunia manakala mengumumkan akan pensiun setelah Piala Laver pekan ini.

Kamis (15/9/2022) lalu Federer mengakui pertarungannya melawan cedera lutut telah memaksanya mengakhiri karier bersejarah yang membuatnya memperoleh reputasi sebagai salah satu petenis paling elegan yang pernah ada.

Baca Juga

Ketika Federer tiba di London untuk turnamen ATP terakhirnya, kepada stasiun televisi Swiss RTS dia mengaku lega telah menyampaikan pengumuman itu. Petenis 41 tahun itu pun senang sekali atas pencapaian selama kariernya.

"Kemajuan saya tidak memuaskan, lutut saya melarang saya pergi. Kemudian saya menerima hasil pemindaian yang tidak bagus, dan sama sekali tidak ada kemajuan," kata Federer dilansir AFP, Selasa (21/9/2022). "Saya berkata pada diri sendiri bahwa berakhir sudah. Jujur saja, saya tidak mau melakukannya lagi."

Federer mengakui menahan air mata ketika mengumumkan pengunduran dirinya pekan lalu, tetapi menyatakan senang telah mengambil langkah tersebut.

Ditanya tentang apa rencananya ke depan, legenda tenis itu menjawab, "Saya tak tahu persis seperti apa masa depan saya nanti, tetapi saya tidak ingin sepenuhnya menjauhkan diri dari olahraga yang telah memberikan segalanya kepada saya."

Umroh plus wisata ke mana nih, yang masuk travel list Sobat Republika di Tahun 2024?

  • Turki
  • Al-Aqsa
  • Dubai
  • Mesir
  • Maroko
  • Andalusia
  • Yordania
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِ ۗ فَاِنْ اُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ وَلَا تَحْلِقُوْا رُءُوْسَكُمْ حَتّٰى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهٗ ۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ بِهٖٓ اَذًى مِّنْ رَّأْسِهٖ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَامٍ اَوْ صَدَقَةٍ اَوْ نُسُكٍ ۚ فَاِذَآ اَمِنْتُمْ ۗ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ اِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ فِى الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ اِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗذٰلِكَ لِمَنْ لَّمْ يَكُنْ اَهْلُهٗ حَاضِرِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ࣖ
Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Tetapi jika kamu terkepung (oleh musuh), maka (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu dia bercukur), maka dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah atau berkurban. Apabila kamu dalam keadaan aman, maka barangsiapa mengerjakan umrah sebelum haji, dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Tetapi jika dia tidak mendapatkannya, maka dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (musim) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itu seluruhnya sepuluh (hari). Demikian itu, bagi orang yang keluarganya tidak ada (tinggal) di sekitar Masjidilharam. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras hukuman-Nya.

(QS. Al-Baqarah ayat 196)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement