Rabu 12 Oct 2022 05:04 WIB

Anies: Pegiat Maggot Kurangi Sampah dan Ciptakan Lapangan Kerja

Akbarreza menciptakan pekerjaan bagi anak-anak putus sekolah dengan budidaya maggot.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas memperlihatkan ulat maggot (belatung black soldier fly).
Foto: ANTARA/Abriawan Abhe
Petugas memperlihatkan ulat maggot (belatung black soldier fly).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengungkapkan, pegiat maggot atau larva lalat black soldier di Jakarta Timur (Jaktim), Akbarreza (34 tahun) mampu mengurangi volume sampah sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan bagi anak-anak putus sekolah. Atas upayanya itu, ia mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Warga yang lain siap mengikuti ini ya, karena maggot ini manfaat ekonominya besar," kata Anies saat acara Apresiasi Masyarakat Peduli Lingkungan di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Selasa (11/10/2022) malam WIB.

Anies mengatakan walaupun hanya organisme kecil dan hitam, tapi maggot memakan sampah organik secara efektif. Maggot pun memiliki nilai ekonomis sebagai pakan ternak dan pakan ikan. Apalagi kotoran maggot juga bisa dijadikan kompos untuk pupuk tanaman.

Sehingga, pegiat maggot berpotensi mendapatkan pendapatan dari hasil produksi maggot itu sendiri. "Karena itu, kami (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) ingin memberikan apresiasi kepada pribadi-pribadi, penggiat-penggiat maggot terbaik di Jakarta," ujar Anies.

Akbarreza mengalahkan dua pesaingnya untuk terpilih sebagai pegiat terbaik di Jakarta lewat budidaya maggot gubuk larva RW06 Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jaktim. "Alhamdulillah sekarang Akbar sudah memiliki tenaga kerja empat orang, Pak. Saya bisa membantu saudara-saudara kita yang putus sekolah," ucap Akbarreza keoada Anies.

Tak hanya itu, gubuk larva RW06 Cakung Barat pun diakui Dinas Lingkungan Hidup DKI karena mampu mengurai sampah tiga sampai empat ton sampah organik per pekannya. Akbarreza berharap, manfaat maggot bisa juga dirasakan oleh penduduk Indonesia yang lain. Sehingga serapan sampah juga menjadi lebih besar pula.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement